Investasi Rendah Karbon Butuh Dana Besar, GoTo dan Indika Energy Berharap Ada Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Selasa, 24 Agustus 2021 03:37 pengurangan jejak karbon aplikasi GoTo (Gojek-Tokopedia) Zero emission atau zero karbon
Investasi Rendah Karbon Butuh Dana Besar, GoTo dan Indika Energy Berharap Ada Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Investasi Rendah Karbon Butuh Dana Besar, GoTo dan Indika Energy Berharap Ada Kolaborasi Pemangku Kepentingan

Direktur Direktorat Lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Medrilzam mengaku pentingnya kolaborasi tersebut.

Dia juga menegaskan karena era zero emission merupakan sebuah keniscayaan maka semua pihak mau tidak mau, suka tidak suka harus mempersiapkan diri.

Soal stimulus atau insentif, Medrilzam mengatakan insentif tidaklah harus berupa moneter, insentif bisa berupa dukungan yang lain.

Hal itu sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah dengan mengesahkan Undang-undang Cipta Kerja yang memangkas berbagai prosedur perizinan usaha yang tidak efisien.

Sementara soal tenggat Zero Emisi Indonesia yang dipatok pemerintah pada 2060, Medrizal menyebutnya sebagai target yang moderat.

Sebab, jika dipatok pada 2070 akan terkesan terlambat, tetapi jika terlalu maju, misalnya pada 2045 akan terlalu tergesa-gesa sehingga kemungkinan melkeset akan terjadi.

Tetapi yang tidak kalah penting dalam penetapan target ini adalah pertimbangan soal dampak ke sektor usaha.

“Kalau kita terlalu frontal memberlakukan zero emission secara tiba-tiba, sementara masa kontrak bisnis sektor-sektor tertentu yang tidak sesuai dengan zero emission itu masih terjadi, kita bisa digugat. Penyelesaiannya ke pengadilan internasional, dan kita harus bayar ganti rugi. Jadi, pada 2060, kita punya waktu untuk melakukan transisi.” (**)

Artikel ini telah tayang di 
Bisnis.com dengan judul "Investasi Rendah Karbon Butuh Dana Besar, GoTo dan Indika Energy Minta Insentif", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210824/98/1433019/investasi-rendah-karbon-butuh-dana-besar-goto-dan-indika-energy-minta-insentif.

 

Berita Terkait