Industri MICE Domestik dalam Tatanan New Normal Jadi Prioritas Kemenparekraf

Kamis, 04 Juni 2020 09:26 Event Industri Council Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Industri MICE Domestik dalam Tatanan Normal Baru YUKBIZ.COM
Industri MICE Domestik dalam Tatanan New Normal Jadi Prioritas Kemenparekraf
Industri MICE Domestik dalam Tatanan New Normal Jadi Prioritas Kemenparekraf

Foto ilustrasi/tuorismvaganza.com

Rencananya penyelenggaraan kegiatan akan memadukan antara event secara daring (online) atau luring (offline). Deputi Bidang Penyelenggaraan Event Kemenparekraf, Rizki Handayani mengatakan, industri MICE memegang peranan penting dalam pendapatan Produk Domestik Bruto

YUKBIZ.COM, YOGYA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mendorong penyelenggaraan industri Meeting, Insentive, Convention, dan Exhibition (MICE) dalam negeri sebagai strategi peningkatan industri dalam situasi tatanan normal baru pasca pandemi Covid-19.

Rencananya penyelenggaraan kegiatan akan memadukan antara event secara daring (online) atau luring (offline).

Deputi Bidang Penyelenggaraan Event Kemenparekraf, Rizki Handayani mengatakan, industri MICE memegang peranan penting dalam pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) tanah air.

"Wisatawan MICE memiliki tingkat rata-rata lama tinggal dan ASPA (Average Spending per Arrival) lebih tinggi dibanding wisatawan leisure. Wisatawan MICE rata-rata punya kemampuan pengeluaran US$2.000 perhari dengan rata-rata lama menginap selama lima hari," jelas Rizky melalui siaran persnya Rabu (03/06/2020).

BACA JUGA:

* Demi Relaksasi KUR bagi UMKM Terdampak Virus Corona, Pemerintah Tambah Subsidi Bunga

" Virtual Tour Blibli Tawarkan Pengalaman Wisata Kekinian. Dukung Industri Pariwisata Memasuki New Normal Melalui Teknologi

Data dari Event Industri Council pada 2018 menyebutkan, tahun 2017 industri MICE di Indonesia menghasilkan PDB total US$7,8 miliar dan menciptakan 278.000 lapangan pekerjaan.

Namun, kondisi itu belakangan berubah seiring pandemi Covid-19 yang juga memukul industri MICE.

Pandemi Covid-19 berdampak kuat terhadap penyesuaian dalam penyelenggaraan pertemuan internasional baik pembatalan, penundaan, perubahan lokasi, dan sebagainya.

Asia Pasifik tercatat sebagai kawasan yang paling terdampak.

Data International Congress and Convention Association (ICCA) menyebutkan, hingga 6 April 2020 terjadi penyesuaian terhadap 48 persen pertemuan atau terhadap 1.749 pertemuan internasional yang diadakan selama periode Februari hingga Juni 2020.

Sementara di Indonesia, data dari IVENDO menyebutkan telah terjadi 96,4 persen penundaan dan 84,8 persen pembatalan event di 17 provinsi.

Estimasi kerugian dari 1.218 organizers di seluruh Indonesia antara 2,7 hingga Rp6,9 triliun serta berdampak pada total 90.000 pekerja. 

Menurut Rizky, adanya pandemi covid-19 berdampak  pada 90 persen penundaan atau pembatalan event hingga akhir 2020.

Untuk itu, seiring dengan upaya pemerintah menanggulangi penyebaran Covid-19, industri diharapkan dapat bersiap dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi dalam penyelenggaraan MICE ke depan.

Pandemi Covid-19 benar-benar memberikan perubahan perilaku di masyarakat yang akan lebih fokus dalam memperhatikan faktor-faktor terkait kebersihan, keamanan dan kenyamanan.

Serta yang tidak kalah penting adalah terjadinya disrupsi teknologi, di mana akselerasi teknologi digital dan informasi lebih cepat dari yang seharusnya.

Di mana diperkirakan nantinya akan terjadi pergeseran dari luring (offline) ke daring (online) ataupun perpaduan antara keduanya.

BACA JUGA:

* Tetap Belajar Jarak Jauh, Sekolah Tidak Dibuka sampai Desember 2020: Anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

* Ini Jadwal Belajar dari Rumah Yang Ditayangkan Kemendikbud di TVRI, Kamis 4 Juni 2020

Adanya faktor disrupsi membuat event online dan offline saling mendukung dan melengkapi.

Event virtual memperluas potensi audiens dan membangun revenue stream yang baru.

Kemenparekraf akan memastikan strategi pemulihan sektor MICE dengan melibatkan industri.

Selain menyusun protokol pelaksanaan kegiatan MICE selepas pandemi yang mengarah pada tren sustainability serta aspek prosedur pencegahan risiko, protokol kesehatan dan keselamatan, tapi juga bersama mendorong peningkatan kapabilitas industri, infrastruktur jaringan teknologi, dan inovasi baru.

"Nantinya kami akan mendorong untuk menggeliatkan pasar domestik lebih dulu agar kembali mulai melaksanakan kegiatan MICE di destinasi. Termasuk di dalamnya kita dorong pertemuan pemerintah dan korporasi agar lebih banyak di dalam negeri," ujar Rizki Handayani.

Namun ia menekankan, pelaksanaan kegiatan di destinasi nantinya akan melihat kesiapan daerah. Kemenparekraf telah menyusun protokol kenormalan baru pariwisata untuk nantinya diterapkan ketika suatu daerah telah dinyatakan siap.

"Pelaksanaan tahapan-tahapan ini harus diawasi dengan ketat dan disiplin serta mempertimbangkan kesiapan dan peran Pemerintah Daerah dalam pengawasan dan evaluasi," pungkas Rizky. (*)



Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kemenparekraf Prioritaskan Industri MICE Domestik dalam Tatanan Normal Baru, https://jogja.tribunnews.com/2020/06/03/kemenparekraf-prioritaskan-industri-mice-domestik-dalam-tatanan-normal-baru?page=all

Industri MICE Domestik dalam Tatanan New Normal Jadi Prioritas Kemenparekraf

Berita Terkait