Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit: Biodiesel 50 Persen Momentum Kurangi Ketergantungan Pada Bahan Bakar Fosil.

Rabu, 18 September 2019 11:49 Ketua Himpunan Pengusaha Kosgoro DKI Syafi Djohan Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit B-50 Biodesel 50 persen
Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit: Biodiesel 50 Persen Momentum Kurangi Ketergantungan Pada Bahan Bakar Fosil.
Indonesia Menuju B-50 Kelapa Sawit: Biodiesel 50 Persen Momentum Kurangi Ketergantungan Pada Bahan Bakar Fosil.

“Saya tidak melihat kenapa kita tidak bisa menjadi energy exportir dan bukan energy importir, karena kita telah dikaruniai dengan produk yang renewable dan sangat efisien, yaitu sawit,” sambung Syafi Djohan lebih lanjut.

Syafi Djohan berharap pemerintah bisa melindungi industri andalan ini dan juga mengambil langkah-langkah konkret untuk terus memajukan industri ini.

Menurut data pemerintah, ada sekitar 20 juta manusia yang hidupnya bergantung kepada industri sawit. Syafi Djohan menyebut adanya tantangan dari negara-negara barat yang diskriminatif menyikapi produk unggulan Indonesia.. 

Dengan menerapkan program B-50, Indonesia bisa menghemat 15 miliar USD. 

BACA JUGA:

Frisian Flag Indonesia (FFI) - Kemendikbud - BPOM Luncurkan Program Edukasi Gizi Gerakan Nusantara 2019

100 Pelaku Koperasi UKM Ikuti Kegiatan Bimbingan Teknis Pemasaran Produk Berbasis IT

Hal ini akan berdampak sangat signifikan terhadap Current Account Deficit (CAD) Indonesia yang saat ini berada di posisi 25 miliar USD. 

Dengan fenomena itu, janganlah sampai pepatah Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, tetapi kuman di seberang lautan terlihat. 

Kita jangan sampai hanya mencari investasi dari luar, tapi juga harus meihat dari dalam negeri. Indonesia harus investasi terhadap masa depan sawit.

Acara FGD terkait program B-50 ini dihadiri Ketua Umum PPK Kosgoro 1957, Agung Laksono, Ketua PDK Kosgoro 1957 Haji Slamet Riyadi, Ketua Harian APROBI, Paulus Tjakrawan, Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono, dan Rektor IBI Kosgoro 1957 Haswan Yunaz (*)

 

 

Berita Terkait