Eps 2, Bukan Indomie, Mi Instan Pertama di RI Ternyata Supermi

Selasa, 15 Maret 2022 06:11 Sankyu Shokushin Eka Widjaya Moeis Sjarif Adil Sagala PT Lima Satu Sankyu Ira Maya Sopha Supermi mi instan terlaris mi instan paling enak sejarah mi instan mi instan raja mi instan
Eps 2, Bukan Indomie, Mi Instan Pertama di RI Ternyata Supermi
Eps 2, Bukan Indomie, Mi Instan Pertama di RI Ternyata Supermi

Sjarif, menurut buku Suka duka pelajar Indonesia di Jepang sekitar Perang Pasifik, 1942-1945 (1990:279) pernah sekolah di Jepang ketika bom atom Amerika dijatuhkan ke Hiroshima.

Sjarif sendiri terkena radiasinya di usianya yang masih muda itu. 

Sjarif yang bisa bermain biola itu kemudian pulang ke Indonesia dan akhirnya berbisnis. 

Setelah pulang, Sjarif tak bisa lepas dari Jepang. 

Dia kemudian berbisnis mie yang populer di Jepang setelah pulang ke Indonesia. 

"Pencipta Supermie, mengimpor tepung, karena belum ada pabrik tepung dalam negeri saat itu, dan mendapatkan bantuan teknis dari sebuah perusahaan Jepang," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016:301).

Di awal sejarahnya, Supermi lalu dapat saingan dari Indomie dan Sarimi. Sejak awal Sarimi adalah jaringan bisnis dari Liem Sioe Liong dan Indomie mulanya tetap dipimpin Djajadi Djaja. 

Produsen Supermi jalan terus dan tetap memimpin pasar mi instan bersama Indomie. 

Supermi laris dan terus diiklankan di TV dengan bintang iklan Ira Maya Sofa.

Nama perusahaan penghasil Supermi, pada 1977, berganti menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia. Setelah 1989, perusahaan masuk ke dalam Indofood Group.

Namanya lagi menjadi PT Lambang Insan Makmur dengan 100% saham dimiliki PT Indofood International Corporation, masih milik Liem Sioe Liong. 

Akhirnya Indomie, Supermi dan Sarimi yang bersaing di pasaran menjadi keluarga berkat Om Liem.

Mi instan memang tak menggantikan nasi sebagai makanan pokok, namun mie instan kerap menjadi kawan dari nasi dalam menu santapan orang Indonesia. 

Berita Terkait