Dengan latar belakang tersebut, terbentuklah inisiatif dan melalui kolaborasi antara Balkondes Tuksongo binaan Telkom, dapat diwujudkan masyarakat peduli lingkungan dan kreatif dalam permasalahan sampah plastik.
Langkah konkret yang telah dilakukan antara lain meluncurkan program #DaurBikinMakmur, yakni membuat alat yang digunakan untuk mendaur ulang plastik, terdiri atas shredder, injection, dan extrusion.
Shredder adalah alat yang berfungsi untuk mengubah bongkahan plastik menjadi potongan-potongan kecil, dan mengubahnya menjadi potongan plastik yang sesuai dengan kebutuhan, kemudian mencetak sampah plastik menjadi barang baru.
Selanjutnya Telkom membantu penjualan dan pemasaran barang baru tersebut. Tak hanya itu, Telkom juga mendorong masyarakat sekitar untuk mengumpulkan sampah plastik yang dibuang wisatawan. Setiap 1 kg sampah plastik yang dikumpulkan warga akan dihargai Rp10 ribu.
"Berkat program #DaurBikinMakmur tersebut masyarakat desa menjadi lebih pintar dalam pemanfaatan sampah. Saat ini masyarakat sudah mulai melakukan pemilihan sampah secara mandiri," ujar Afriwandi.
Dalam waktu dekat, Telkom Magelang akan mengembangkan sistem IT untuk memonitoring project dan sampah keluar-masuk sampai proses penjualan ke umum. (**)
BACA JUGA:
* Bank Syariah Indonesia Hari Ini Resmi Beroperasi, Ini Prospeknya ke Depan
* Dukung UMKM di Dumai, PGN Berikan Harga Gas Terjangkau