BKPM Dorong Investasi ke Luar Jawa, Potensi Bisa Mencapai Rp 429 Triliun.

Rabu, 27 Januari 2021 08:40 investasi di pulau Jawa senilai Rp 408,8 triliun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Investasi ke Luar Jawa
BKPM Dorong Investasi ke Luar Jawa, Potensi Bisa Mencapai Rp 429 Triliun.
BKPM Dorong Investasi ke Luar Jawa, Potensi Bisa Mencapai Rp 429 Triliun.

Ilustrasi foto: idxchanel.com

YUKBIZ.COM,  JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah mengatur strategi agar sebaran investasi di luar pulau Jawa semakin mendominasi.

Tujuannya, agar menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata di setiap daerah.

Berdasarkan data BKPM sepanjang Januari hingga Desember 2020 investasi di luar pulau Jawa sebesar Rp 417,4 triliun, setara 50,5% dari total realisasi investasi yakni Rp 836,2 triliun.

BACA JUGA:

*  Ini penampakan sepeda motor listrik Viar Motor Indonesia Terbaru, Harga Kisaran Rp 7,9 Juta

Luar Biasa Besar, Youtube Gelontorkan Rp 422 Triliun untuk Kreator Selama 3 Tahun

Sementara, investasi di pulau Jawa senilai Rp 408,8 triliun atau sama dengan 49,5% dari keseluruhan investasi.

Sumbangsih investasi di luar pulau Jawa itu menunjukan peningkatan. Sebab, pada tahun 2019 kontribusi penanaman modalnya hanya 43,6% dari total realisasi kala itu. Artinya, selang setahun, investasi di luar pulau Jawa bisa tumbuh 4,2%.

Deputi Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yuliot mengatakan persentase investasi di luar pulau Jawa diperkirakan kembali melambung pada tahun ini. Tak hayal jika kontribusinya kelak bisa mencapai 55% dari total target investasi tahun ini Rp 858,5 triliun. Dus, investasi di luar jawa diprediksi menembus Rp 429 triliun.

Adapun BKPM optimistis, Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan punya potensi investasi yang tinggi, dan perlu terus dioptimalkan.

Terlebih secara lahan lebih luas di bandingkan Jawa. Misalnya, Kalimantan yang luas wilayahnya sekitar tiga kali lipat dari Jawa.

“Di daerah Maluku, Sulawesi, Kalimantan mereka punya sumber daya alam dan pertambangan, lahan mereka cukup luas, kami pembentukan food estatage di samping kebutuhan dala negeri mendorong ekspor,” kata Yuliot kepada Kontan.co.id, Rabu (27/1).

Berita Terkait