Kemasan pelepah pohon pinang disebut aman untuk makanan, bisa tahan pada suhu panas di dalam oven, dan kokoh. Tak hanya itu, tampilannya juga eksotis dan menarik bagi calon konsumen.
Jika telah selesai digunakan, kemasan dari kulit pinang ini bisa dibersihkan dengan lap dan dikeringkan untuk kemudian dipakai kembali sebagai wadah. Lalu, apabila sudah selesai digunakan, kita bisa mengolahnya lagi menjadi kompos untuk tanaman.
4. Kantung Serat Singkong
Kemasan serat singkongDok. ukmindonesia.id Kemasan serat singkong
Cassava bag, alias kantung serat singkong, merupakan alternatif kantung plastik yang paling populer. Tampilan fisik dan fungsinya begitu mirip dengan kantung plastik biasa sehingga kebanyakan konsumen langsung merasa nyaman menggunakannya.
Seperti bioplastik lainnya, produk ini jauh lebih mudah terurai dibandingkan kantung plastik biasa. Pemakaiannya juga bisa berulang, sehingga tidak perlu langsung dibuang.
5. Kertas dan Karton Daur Ulang
Karton daur ulang.Dok. ukmindonesia.id Karton daur ulang.
Jika dibandingkan dengan plastik biasa, sebuah kotak karton memiliki jumlah emisi minyak dan karbondioksida 60 persen lebih rendah. Selain itu, karena bahan bakunya organik, karton lebih mudah terurai dan bisa didaur ulang lebih dari lima kali pemakaian.
Meski begitu, proses pembuatan kemasan dari kertas dan karton bisa menghasilkan gas metana yang melukai atmosfir bumi. Karena itulah, penggunaan kertas dan kardus karton daur-ulang jauh lebih direkomendasikan bagi bisnis kecil. (kompas.com)
BACA JUGA: Apa Itu Customer Development pada Bisnis dan 5 Manfaatnya
BACA JUGA: Ternyata Ada 53 Desa Kreatif di Provinsi Riau di Catatan Kemenparekraf