Lagi Ada Peluang Bisnis, Indonesia Perkuat Perdagangan Rempah dengan India, Terungkap Alasannya

Jum'at, 29 Oktober 2021 05:53 India rempah strategi bisnis
Lagi Ada Peluang Bisnis, Indonesia Perkuat Perdagangan Rempah dengan India, Terungkap Alasannya
Lagi Ada Peluang Bisnis, Indonesia Perkuat Perdagangan Rempah dengan India, Terungkap Alasannya

ILUSTRASI rempah-rempah (boombastis)

YUKBIZ.COM - Jalur perdagangan dua negara Indonesia-India bakal semakin kuat.

Indonesia dan India memperkuat kerja sama dalam perdagangan rempah-rempah. Negeri Bollywood merupakan salah satu destinasi ekspor utama komoditas rempah. 

Peningkatan kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman transaksi antara perusahaan India dan Indonesia senilai US$6,45 juta dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021. “Diharapkan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan India dapat terus meningkat, memberi lebih banyak kemakmuran kepada masyarakat kedua negara. Diharapkan juga, kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memperluas pasar rempah-rempah di kedua negara,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi dalam webinar “Amazing Spices: Accolade To The India-Indonesia’s Adamant Cohesiveness In Exotic Spices” sebagaimana dikutip dari siaran pers, Kamis (28/10/2021). 

Didi menyampaikan ekspor rempah-rempah Indonesia pada Januari—Agustus 2021 tercatat sebesar US$499,1 juta, meningkat 12,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Produk ekspor utama Indonesia untuk rempah-rempah adalah pala, cengkeh, lada putih, kayu manis dan kapulaga. 

Sebagian besar rempah-rempah Indonesia diekspor ke Amerika Serikat, China, India, Vietnam, dan Belanda. India sendiri merupakan negara tujuan utama ketiga ekspor rempah-rempah Indonesia. 

Pada Januari— Agustus 2021, ekspor rempah-rempah Indonesia ke India sebesar US$74,53 Juta atau naik 51,22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Produk utama rempah-rempah ke India adalah pala dengan nilai US$23,82 juta dan pangsa 32,96 persen, cengkeh senilai US$22,6 juta dan pangsa di India sebesar 30,44 persen, lada senilai US$8,6 juta dengan pangsa 11,56 persen, lada hitam senilai US$4,18 dengan pangsa 5,6 persen, dan kunyit senilai US$3,5 juta dengan pangsa 4,7 persen.

Sementara itu, Konsul Jenderal Indonesia di Mumbai Agus P. Saptono menyampaikan rempah-rempah memiliki peran yang signifikan dalam sejarah hubungan masyarakat Indonesia dan India.

Menurutnya, webinar ini dapat menjadi sarana informasi pendekatan strategis untuk para pemangku kepentingan, pelaku usaha kecil dan menengah yang dapat menjadi katalis nilai tambah produk rempahrempah.

“Permintaan rempah Indonesia dari pasar India sangat meningkat pesat meski di masa pandemi. India dengan jumlah penduduk sekitar 1,4 miliar merupakan bangsa yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung rempah dalam kesehariannya. Artinya, India merupakan pasar bagi rempah dan produk olahan rempah Indonesia yang luar biasa besarnya,” kata Agus.

Sumber Bisnis.com dengan judul "Indonesia Perkuat Perdagangan Rempah dengan India"

BACA JUGA: Anda Tertarik Bisnis Gambir? Sumbar Mencari Investor untuk Komoditas Gambir

Berita Terkait