Faktor internal turunnya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
Dia memaparkan faktor internal naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel dari beberapa perusahaan yang menjadi sumber data.
Harga CPO yang melemah pada awal Desember, lanjut dia, sebagai dampak melemahnya harga minyak kedelai, serta pengaruh munculnya varian Covid-19 Omicron yang membuat ketidakpastian di pasar global.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau Defris Hatmaja mengatakan penurunan harga sawit di daerah itu terjadi pada setiap kelompok umur, dengan jumlah penurunan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp60,87/Kg.
Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan banjir yang melanda perkebunan sawit di Malaysia dan reli harga biji kedelai akibat cuaca kering di Amerika Selatan.
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan Provinsi Riau Defris Hatmaja mengatakan jumlah penurunan harga terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun senilai Rp57,77/Kg atau mencapai 1,80 persen dari harga minggu lalu.
Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada 2022 diperkirakan masih tinggi mencapai US$ 1.000 per ton, meskipun ada potensi penurunan jika dibandingkan dengan rekor harga yang dicetak pada 2021.
Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Riau merujuk surat Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Riau No. 1 periode 5 - 11 Januari 2022
Kata Isja, lonjakan penerimaan ini didorong dari sektor Bea Keluar dari komoditi minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya yang mengalami kenaikan Harga Patokan Ekspor (HPE) sawit.
Harga tersebut meningkat 9,07% dibandingkan dengan harga pada akhir tahun 2021 yang berada di level RM 4.697 per ton.