Undur Diri, McDonald's, Starbucks, Coke dan Pepsi Hentikan Operasi di Rusia

Rabu, 09 Maret 2022 05:07 Pepsi Starbucks McDonald's konflik Rusia-Ukraina Rusia
Undur Diri, McDonald's, Starbucks, Coke dan Pepsi Hentikan Operasi di Rusia
Undur Diri, McDonald's, Starbucks, Coke dan Pepsi Hentikan Operasi di Rusia

ILUSTRASI Starbucks (Bloomberg)

YUKBIZ.COM, NEW YORK - Simbol-simbol produk Amerika yang berada di Rusia, mulai undur diri.

McDonald's, PepsiCo, Coca-Cola, dan Starbucks bergabung dengan perusahaan AS lain yang menghentikan penjualan produk-produk mereka yang paling terkenal di Rusia pada Selasa (8/3/2022).  

Melansir Reuters, Pepsi dan McDonald's adalah pionir perusahaan yang bekerja dengan Uni Soviet dan negara Rusia pasca-Soviet beberapa dekade lalu dan dipandang sebagai peningkatan hubungan internasional.

Keempat perusahaan memiliki operasi besar di Rusia.

McDonald's mengatakan akan terus membayar gaji kepada 62.000 karyawannya di Rusia karena menutup 847 restoran.

Lokasi pertama yang dibuka di Rusia, di Lapangan Pushkin Moskow tengah pada tahun 1990, menjadi simbol kapitalisme Amerika yang berkembang saat Uni Soviet jatuh.

"Saya senang mereka datang dan membuat keputusan yang tepat," jelas Jeffrey Sonnenfeld, seorang profesor di Yale School of Management yang melacak sikap perusahaan-perusahaan besar di Rusia, mengatakan setelah langkah yang diambil oleh McDonald's. 

"Ini adalah dampak yang sangat penting, dan itu simbolis sekaligus substantif," tambahnya. 

Starbucks Corp juga menutup sementara ratusan toko. 

PepsiCo Inc akan menangguhkan semua iklan di Rusia dan menghentikan penjualan merek minumannya, sambil terus menjual kebutuhan pokok seperti susu dan makanan bayi. Saingan Coca-Cola Co mengatakan akan menangguhkan bisnisnya di sana.

Coca-Cola adalah minuman resmi Olimpiade 1980 di Moskow, meskipun Amerika Serikat memboikot acara tersebut sebagai protes atas invasi Soviet ke Afghanistan.

Sejumlah perusahaan lain juga telah menegur Rusia, dan Amazon.com Inc mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya akan berhenti menerima pelanggan baru untuk layanan cloud-nya di Rusia dan Ukraina. 

Berita Terkait