Transaksi Digital Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara. Agar Sukses Generasi Muda Harus Dalami IT

Kamis, 24 Desember 2020 07:02 generasi milenial Indonesia milenial sumber new UKM keuangan digital
Transaksi Digital Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara. Agar Sukses Generasi Muda Harus Dalami IT
Transaksi Digital Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara. Agar Sukses Generasi Muda Harus Dalami IT

 Ilustrasi foto/internet

YUKBIZ.COM, JAKARTA – Apa yang perlu dipersiapkan generasi muda untuk masuk ke masa depan? Kuasai dunia teknologi informasi!

Ekonom Senior Universitas Gadjah Mada (UGM), Edhie Purnawan menyarankan anak muda Indonesia belajar lebih keras di bidang Teknologi Informasi (IT).

Pasalnya, banyak peluang dalam industri tersebut. Apalagi transformasi digital semakin masif sejak pandemi Covid-19 membatasi mobilitas manusia.

BACA JUGA:

Sandiaga: Lebih dari 40 Juta Lapangan Kerja Perlu Diselamatkan

Bank Syariah Indonesia Targetkan Porsi Pembiayaan UMKM 23% di Tahun 2021 

Terpenting, belajar lebih keras diperlukan agar anak muda Indonesia bisa meminimalisir risiko yang muncul ketika transformasi digital mengharuskan adanya transaksi crossborder.

"Saat revenue berkembang, risikonya juga besar. Mestinya anak mudanya lebih pintar untuk mengendalikan risiko, terutama tentang cyber security, untuk menanggulangi bocornya transaksi digital," kata Edhie dalam Webinar Infobank, Selasa (15/12/2020).

Edhie berujar, risiko serangan cyber bisa semakin merajalela bila tidak diantisipasi dengan kemampuan SDM dan regulasi yang memadai.

Berdasarkan studi Google Temasek, Indonesia telah menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara dengan nilai 44 miliar dollar AS. Pada 2025, nominalnya akan mencapai 124 miliar dollar AS, didukung oleh kontribusi e-commerce yang transaksinya tembus 32 miliar dollar AS.

"Harus ada lembaga keuangan sentral yang bisa memantau transaksi di situ. Juga mendeteksi potensial risk. Kalau (terjadi kendala) kemudian, maka segera bisa diatasi," ucap Edhie. 

Edhie menuturkan, segala tindakan pencucian uang dan pendanaan terorisme (TPPU/TPPT) bisa dideteksi dari transaksi pembayaran digital.

Berita Terkait