Selain belum ada payung hukum yang jelas, ditambah dengan kendala terkait PP pengelolaan barang milik daerah.
"Tapi memang kecepatan bekerja Pemkot Surabaya patut kita acungi jempol. Sehingga ini selesai yang pertama dari 7 kota yang saya tunjuk lewat PP. Ini yang pertama jadi," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam laporannya menyampaikan tempat pembuangan akhir (TPA) di Benowo, Surabaya, sudah beroperasi sejak 2001.
Saat itu, volume sampah yang masuk dan bisa diolah di TPA seluas 37,4 hektar ini mencapai sekitar 1600 ton per hari.
"Tapi karena pemkot ingin melakukan pengolahan secara efektif, maka peran serta masyarakat kita tingkatkan dengan 3R (reduce, reuse, dan recycle). Sehingga itu dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA Benowo sampai 20 persen," kata Eri.
Namun begitu, pihaknya masih ingin lebih efektif dalam manajemen pengelolaan sampah.
Sehingga, ujar Eri, Pemkot Surabaya menggandeng PT Sumber Organik dalam pengembangan PSEL.
Hasil kerja sama tersebut menghasilkan energi listrik 11 MW, dengan perincian 2 MW diproduksi melalui metode Landfill Gas Power Plant, dan 9 MW dari metode Gasification Power Plant. (**)
BACA JUGA:
* Bengkalis Kembangkan Budi Daya Udang Vaname Guna Dorong Ekonomi Masyarakat
* Agar Sektor Pariwisata Bangkit, Biro Perjalanan Wisata Bakal Dapat Dana Hibah Pariwisata
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Jokowi Minta Daerah Lain Tiru Surabaya, Olah Sampah Jadi Listrik", Klik selengkapnya di sini: https://surabaya.bisnis.com/read/20210506/531/1391459/jokowi-minta-daerah-lain-tiru-surabaya-olah-sampah-jadi-listrik.