Ternyata 6 Pabriknya Punya Pembangkit Biogas di Riau, PTPN V Tekan Emisi Karbon

Jum'at, 22 Oktober 2021 10:24 PTPN V Pekanbaru emisi karbon Provinsi Riau
Ternyata 6 Pabriknya Punya Pembangkit Biogas di Riau, PTPN V Tekan Emisi Karbon
Ternyata 6 Pabriknya Punya Pembangkit Biogas di Riau, PTPN V Tekan Emisi Karbon

Selain Tandun dan Terantam, 6 PKS yang ada di Sei Rokan Kabupaten Rokan Hulu, Tanjung Medan di Kabupaten Rokan Hilir, PKS Tapung di Kabupaten Kampar, PKS Sei Intan di Kabupaten Rokan Hulu, dan Lubuk Dalam Kabupaten Siak memiliki ambang batas di bawah standar yang ditetapkan. 

"Alhamdulillah seluruhnya dibawah ambang batas 1.000 CO2Eq, yang biasanya menjadi ambang bagi pelanggan-pelanggan yang sangat concern terhadap perubahan iklim dan dekarbonisasi," terangnya. 

Ditambahkan Jatmiko, disamping sertifikasi ISCC, PTPN V juga telah menerapkan Indonesian Sustainble Palm Oil/ISPO dan Roundtable Sustainable Palm Oil/RSPO. 

"Seluruh pabrik kita sudah 100 persen memperoleh Indonesian Sustainable Palm Oil. Untuk RSPO, 70 persen. Insyaa Allah tahun depan RSPO dan ISCC 100 persen," ujarnya. Namun begitu, bagi Jatmiko sertifikasi hanyalah wujud pengakuan atas semangat dekarbosinasi yang diterapkan di lingkungan perusahaan. 

“Sertifikasi artinya kita diakui. Dan pengakuan itu muncul tidak hanya atas Biogas yang dibangun. Lebih luas lagi, mulai dari budidaya, peremajaan perkebunan, produksi, dan manajemen limbah, menjadi satu siklus kita untuk dapat menjalankan perkebunan yang lestari,” tegasnya. 

Ia mencontohkan, sejak pembersihan lahan hingga penanaman, PTPN V mengutamakan Zero Burning. 

Alhasil, perusahaan plat merah itu menjadi perusahaan perkebunan yang berhasil mempertahankan arealnya bebas dari Karhutla sejak berdiri pada 1996 silam. Kemudian pada proses produksi, perusahaan juga mengusung upaya-upaya pengurangan penggunaan pupuk anorganik berkat program precision farming. 

"Perusahaan mereduksi penggunaan bahan kimia, menjaga keanekaragaman hayati, melakukan pemantauan sumber emisi, membangun pilot microalgae di kolam-kolam limbah, menerapkan fleet management untuk angkutan CPO serta konsisten memonitor dan mencegah potensi dan bahaya Karhutla," urainya. 

Kedepannya perusahaan mentargetkan untuk dapat mengoptimalisasi pemanfaatan jaringan PLN bagi perumahan karyawan di kawasan terpencil yang selama ini banyak menggunakan genset berbahan bakar fosil. Kemudian, melaksanakan moratorium perluasan areal di lahan gambut serta manajemen air tata kelola lahan gambut, serta memanfaatkan Bio CNG truk TBS serta mensubstitusi pupuk anorganik melalui pupuk organik, dan juga bersiap melaksanakan pengukuran life cycle assesment (LCA) melalui pendekatan ISO guna mengukur dampak lingkungan yang diakibatkan oleh produk atau aktivitas. 

"Next di 2022, Kita akan sertifikasi ISO 14000, ISO 14040 yang fokus mengukur LCA kita. Dekarbonisasi bukan sekedar wujud pemenuhan kebutuhan pelanggan, tapi merupakan kebutuhan perusahaan agar terus tumbuh berkelanjutan, menjadi perkebunan negara yang berwawasan lingkungan dan terdepan," paparnya.

Sumber: Bisnis.com dengan judul "PTPN V Dorong Energi Baru Terbarukan Guna Tekan Emisi Karbon"

BACA JUGA: Kabar Gembira, Mutu Layanan Ketenagalistrikan September 2021 Meningkat, Ke Depan Lebih Baik Lagi

BACA JUGA: Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Sedang Tinggi-tingginya Rp 3.114,42 per Kg Pekan Ini, Cek Harga di Sinar Mas, Astra Agro Lestari dan Asian Agri

Berita Terkait