Terkena Imbas Harga Sawit Anjlok, Nilai Tukar Petani Riau NTP Juga Terkerek ke Bawah

Selasa, 02 Agustus 2022 04:52 nilai tukar petani NTP Riau harga sawit Riau harga TBS kelapa sawit
Terkena Imbas Harga Sawit Anjlok, Nilai Tukar Petani Riau NTP Juga Terkerek ke Bawah
Terkena Imbas Harga Sawit Anjlok, Nilai Tukar Petani Riau NTP Juga Terkerek ke Bawah

ILUSTRASI petani kelapa sawit di Rokan Hilir Riau (Antara)

YUKBIZ.COM, PEKANBARU - Lantaran kena imbas harga sawit di Riau yang turun, nilai tukar petani alias NTP Riau ikut turun.

Badan Pusat Statistik menyatakan nilai tukar petani (NTP) Provinsi Riau pada Juli 2022 sebesar 118,40 atau turun sebesar 11,43 persen dibanding NTP Juni 2022 sebesar 133,68 persen. 

Salah satu penyebab utama turunnya indeks ini adalah turunnya harga jual sawit beberapa waktu terakhir, sehingga pendapatan petani sawit terus turun namun biaya operasional kebun masih tinggi. 

Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 10,70 persen sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen. 

"Pada Juli 2022, sembilan provinsi di Pulau Sumatera mengalami penurunan NTP. Riau tercatat sebagai provinsi dengan penurunan NTP tertinggi di pulau Sumatera yaitu turun sebesar 11,43 persen," ujarnya Senin (1/8/2022). 

Sementara itu provinsi Kepulauan Riau tercatat sebagai satu-satunya provinsi yang mengalami kenaikan NTP di pulau Sumatera yaitu naik sebesar 1,70 persen. 

Dia menjelaskan Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). 

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. 

NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. 

Pada Juli 2022 lalu, terjadi kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga pertanian di Provinsi Riau sebesar 0,99 persen. 

Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan hampir pada semua kelompok pengeluaran terutama pada kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau.

Berita Terkait