TEHAER Alias THR; Asal Muasal dan Perkembangannya

Senin, 10 Mei 2021 10:21 Hari raya Idul Fitri tunjangan hari raya (THR) Catatan Bagus Santoso ( Wakil Bupati Bengkalis) Bagus Santoso Wakil Bupati Bengkalis
TEHAER Alias THR; Asal Muasal dan Perkembangannya
TEHAER Alias THR; Asal Muasal dan Perkembangannya

Foto Bagus Santoso 

Catatan Bagus Santoso (Wakil Bupati Bengkalis)

 

TEHAER (THR) alias tunjangan hari raya, ramai orang yang berharap tapi sedikit yang mendapatkan. Ramai orang yang senang tapi tak sedikit yang dibuat pening lalat.

Banyak bentuk dan ragam istilah THR dijadikan modus  baik secara halus atau kasar. Cara baik-baik sampai cara tak elok. Dengan bijak atau gertak.

Berbagai model langsung maupun via medsos. Dapat ditebak dinding pesan di telpon genggam HP anda dapat dipastikan saat ini penuh sesak kata permintaan THR.

BACA JUGA:

Mantap, Tol Kediri-Nganjuk Segera Dibangun. Estimasi Gunakan Lahan 39 Hektare

Kompleks Wisata Candi Borobudur Tutup Sementara 8-17 Mei 2021 

Sudah tradisi setiap jelang lebaran biasanya H - 7 masyarakat Indonesia bersaut- sautan mendendangkan satu suara yakni THR. Tak di kota maupun desa semua bicara tentang THR.

Ada tiga golongan yang berbeda dalam menghadapi THR.

Pertama, para pemilik Perusahaan dan penyandang status Big Bos, Toke, Pejabat dibuat ketar ketir berhitung cukup dan tidaknya persediaan.

Kedua, adalah barisan staf, karyawan, pekerja, buruh perusahaan. Kelompok ini sama dibuat was was antara dapat atau meleset.

Berita Terkait