BACA JUGA: PT ALFA SCORPII Yamaha Melaksanakan 1.000 Vaksin Covid-19 Untuk Masyarakat Pekanbaru
BACA JUGA: Peduli Pengusaha Kecil, Pemprov Riau Kucurkan Bantuan UMKM Senilai Rp24,9 Miliar
BACA JUGA: Horee, Pemprov Riau dan GAPKI Mulai Bangun 1.000 Rumah bagi Pekerja Sawit
Lambang Uni Eropa terpampang di depan gedung Parlemen Eropa di Brussels, Belgia, Rabu (27/5/2020). (Bloomberg/Geert Vanden Wijngaert Bisnis.com)
YUKBIZ.COM, JAKARTA - Ada hal menaik tentang isu Uni Eropa mencanangkan pungutan impor karbon pertama di dunia.
Langkah tersebut dinilai akan meningkatkan biaya komoditas dan mengubah rute perdagangan, dampaknya terhadap pemangkasan emisi global ternyata tak signifikan.
Para ahli telah memperingatkan bahwa inisiatif bernama carbon border adjustment mechanism (CBAM) itu akan mempengaruhi produsen baja, semen, dan alumunium di negara-negara dengan aturan lingkungan yang lebih longgar.
BACA JUGA: Peduli Pengusaha Kecil, Pemprov Riau Kucurkan Bantuan UMKM Senilai Rp24,9 Miliar