Singapura Dihantam Resesi, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Indonesia? Tak Perlu Khawatir, Benarkah? Kenapa?

Senin, 20 Juli 2020 05:57 kemerosotan ekonomi Singapura dipicu konstruksi Institut Kajian Strategis (IKS) ekspor Indonesia ke Singapura meningkat Singapura Dihantam Resesi
Singapura Dihantam Resesi, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Indonesia? Tak Perlu Khawatir, Benarkah? Kenapa?
Singapura Dihantam Resesi, Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Indonesia? Tak Perlu Khawatir, Benarkah? Kenapa?

Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia ke Singapura meningkat US$137,3 juta atau 29,27 persen dari US$468,7 juta pada Mei 2020 menjadi US$606 juta pada Juni 2020.

YUKBIZ.CoM, JAKARTA – Negeri jiran, Singapura, yang selama ini menjadi elu-elun banyak Negara tengah mengalami krisis.

Mungkinkah dampak resesi negeri terebut bias berimbas atau mempengaruhi Indonesia?

Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI memperkirakan dampak langsung resesi ekonomi Singapura terhadap Indonesia relatif terbatas.

BACA JUGA:

Harga CPO Membaik, Saham Emiten Sawit Ikut Menguat  

Dua Alumni UGM Ini Raup Omzet Rp 24 Juta Dari Usaha "Beresin Kamar Kosmu”. Mau Tahu?  

Seperti diketahui, ekonomi Singapura mengalami resesi di kuartal II/2020, setelah produk domestik bruto (PDB) negara tersebut mengalami kontraksi
sebesar 41,2 persen (quarter-on-quarter/qtq) atau tumbuh -12,6 persen (year-on-year/yoy).

Penurunan output terbesar terjadi di sektor konstruksi, yang turun 95,6 persen qtq dan tumbuh -54,7 persen yoy.

"Walaupun Singapura mengalami resesi di triwulan II/2020, ekspor Indonesia ke Singapura pada triwulan tersebut meningkat dibandingkan pada triwulan I/2020," ungkap ekonom dari IKS Universitas Kebangsaan, Minggu (19/7/2020).

Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor Indonesia ke Singapura meningkat US$137,3 juta atau 29,27 persen dari US$468,7 juta pada Mei 2020 menjadi US$606 juta pada Juni 2020.

Secara akumulasi, nilai ekspor mencapai US$4,6 miliar atau 6,36 persen dari total ekspor Indonesia ke seluruh negara pada Januari-Juni 2020.

Eric memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan mengalami kontraksi -1 persen pada 2020 dan kembali tumbuh sebesar 4,8 persen pada 2021.

Berita Terkait