Foto Novita Sari Yahya/dok
CANTIK dan anggun. Itulah sosok Novita Sari Yahya yang penuh kelembutan dan sikap keibuan, murah senyum serta suka mengayomi sesamanya.
Namun jangan salah sangka, di balik kelembutannya, ibu ini menyimpan ketegasan sikap mendukung gerakan pemberdayaan kaum perempuan.
Sebagai aktivis perempuan yang berada dalam gerakan aktivisme Indonesia, Novita mendukung gerakan kemandirian dan kesetaraan bagi wanita .
“Perempuan harus punya peran yang sama dengan kaum lelaki dalam semua lini kehidupan dan profesi. Wanita profesional bisa diandalkan,” katanya penuh semangat.
Meski sudah memasuki usia 51 tahun, Novita Sari Yahya memang terlihat masih energik. Inner beauty-nya terpancar kuat dan semakin menyempurnakan kecantikan fisiknya.
BACA JUGA:
* Pemerintah dan Swasta Kembangkan Teknologi Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM
* Mrs Natalya dari Australia Tampil di Ajang Mrs Petite Global, Mrs Astrid dari Indonesia Jadi Mentor
Sejak masih kanak-kanak Novita sudah digembleng dengan ajaran kemanusiaan yang kuat. Hobi membacanya terbangun sejak usia sekolah dasar.
Berbagai bacaan buku termasuk buku pemikiran besar Bung Hatta, Soekarno dan pendiri bangsa lainnya sudah dilahap sejak usia 10 tahun, karena ayahya dr Enir Reni Sagaf Yahya suka membeli buku termasuk koran dan majalah. Figur ayah yang pembaca membuat putrinya hobi membaca dan mengkoleksi buku.
JANGAN BODOHI RAKYAT
SEBAGAI cicit dari Jahja Datoek Kayo yang terkenal sebagai jago bahasa di Volkrads dan cucu dari residen pertama Jambi dr Sagaf Yahya, Novita mempunyai prinsip: “Ketika nama besar kakek dan keluargamu sebagai orang yang berjasa bagi bangsa dan negara, maka kamu jangan pernah mengkhianati perjuangan mereka dengan memiskinkan rakyat dan membodohi rakyat.”