Perbankan Mulai Kembangkan plikasi Properti untuk Dorong Inovasi Digital Segmen KPR, Begini Bentuknya

Senin, 13 September 2021 05:35 Kredit Kepemilikan Rumah KPR perumahan aplikasi digital
Perbankan Mulai Kembangkan plikasi Properti untuk Dorong Inovasi Digital Segmen KPR, Begini Bentuknya
Perbankan Mulai Kembangkan plikasi Properti untuk Dorong Inovasi Digital Segmen KPR, Begini Bentuknya

FOTO Nasabah mencoba mencari informasi KPR perumahan melalui kanal digital di Jakarta, Kamis (29/4). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Perkembangan digital yang pesat membuat perbankan  mau tidak mau mengembangkan aplikasi untuk properti.

Perbankan terus melakukan inovasi digital dalam pengembangan bisnis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).  

Digitalisasi tidak hanya dilakukan untuk mempermudah proses pengajuan KPR saja tetapi juga untuk memacu penjualan rumah. 

Untuk itu, sejumlah bank akan masuk ke bisnis platform digital properti yang menyediakan listing-listing properti dari pengembang sekaligus dengan proses pengajuan KPR. 

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya akan mengembangkan menambah anak usaha baru di bidang perusahaan teknologi properti yang akan mengelola platform digital properti. 

Saat ini, BTN telah memiliki situs btnproperti.com. Pendirian anak usaha teknologi properti itu ditujukan untuk mengkonversi situs ini menjadi paltform digital. 

"Kami bercita-cita membangun platform ini mirip seperti Zillow di Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi standar penetapan harga rumah di Indonesia ke depan," jelas Nixon L.P. Napitupulu, Wakil Direktur Utama BTN, Kamis (9/9).

BTN akan menggandeng konsultan asing untuk mengembangkan platform ini. Perseroan tidak menutup kemungkinan untuk masuknya investor asing dalam pengembangan platform tersebut ke depannya. 

Namun, BTN pada tahap pertama masih akan fokus dalam membahas teknik pengembangan platformnya dengan konsultan. 

Untuk bisa investasi pada perusahaan teknologi, BTN akan terlebih dulu memiliki anak usaha modal ventura. 

Perseroan saat ini sudah dalam tahap menuju finalisasi akuisisi Sarana Papua Ventura, cucu usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). 

Nixon mengatakan, perusahaan modal ventura  tersebut sudah tidak memiliki operasional sehingga biayanya tidak terlalu besar hanya sekitar Rp 5 miliar- Rp 6 miliar. 

Berita Terkait