Faktor lainnya, pasokan pesawat yang beroperasi saat ini terbatas akibat efek menyusutnya permintaan akibat pagebluk Covid-19 sebelumnya.
Denon mengaku tidak mempunyai hitungan pasti berapa persisnya jumlah pesawat yang aktif beroperasi saat ini, namun ia memperkirakan jumlahnya berkisar 50%-60% dari jumlah pesawat yang beroperasi saat sebelum pandemi Covid-19 dulu.
Di sisi lain, opsi untuk kembali mengoperasikan pesawat yang tidak aktif selama masa pandemi juga tidak mudah dan perlu melalui proses yang memakan waktu.
Walhasil, permintaan penerbangan yang ada melebih supply pesawat yang ada.
“Untuk bisa membuat pesawat yang tidak beroperasi lebih dari setahun menjadi layak terbang lagi harus masuk ke MRO, nah MRO ini kan ketersediaannya terbatas, jadi sekarang ini antrean pesawat untuk bisa layak terbang lagi dari MRO ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi maskapai,” terang Denon.
Sumber Kontan.co.id dengan judul "Begini Penjelasan INACA Terkait Tingginya Harga Tiket Pesawat"
BACA JUGA: Apa Biang Kerok Harga TBS Anjlok? Luhut Beberkan Sebab
BACA JUGA: Yamaha Rayakan Ulang Tahun, Bangkit Dalam Ikatan Kuat Di Era Baru
BACA JUGA: Menteri Keuangan Sri Mulyani Jelaskan Soal Rupiah Tembus Rp 15.000 Per Dolar AS dan Kondisi Ekonomi
TONTON VIDEO MOTIVASI Falsafah Jawa: Alon-alon Waton Kelakon. Maknanya Dalem Banget, Bukan Asal Pelan. Tapi....