Tim Satgas telah menganalisa titik persoalan penyebab banjir di Pangkalan Kerinci.
Secara umum, banyak parit dan drainase yang tersumbat di Kelurahan Kerinci Timur, Kerinci Kota, Kerinci Barat, hingga Desa Makmur. Termasuk juga parit di sepanjang Jalan Lintas Timur (Jalintim) kota.
Satgas juga sudah turun ke lokasi yang menjadi biang kerok genangan air setiap hujan lebat turun.
Seperti di Jalan Pemda, Jalan Pinang, Jalan Akasia, hingga ke daerah Terusan Baru.
BACA JUGA:
* Selamat HUT Ke-238 Pekanbaru, Gubernur Riau Sebut PR Soal Banjir dan Sampah
* Mantap, PLN Peduli Bantu Pengembangan UMKM Budi Daya Jamur Tiram di Riau
Saluran pembuangan premier banyak yang tidak berfungsi, alhasil air hujan yang turun tidak terbuang ke Sungai Kerinci.
"Ada beberapa parit dan drainase yang aman kita bongkar, agar aliran air lancar. Sungai Kerinci juga saat ini sedang dinormalisasi," tandasnya.
Selain itu, Pemda Pelalawan akan menyurati Kementerian PUPR untuk meminta izin membongkar drainase di sepanjang Jalintim Kota Pangkalan Kerinci.
Parit besar yang memiliki panjang hampir 5 kilometer pada sisi kiri dan kanan itu hampir tidak berfungsi lagi, akibat sampah dan endapan pasir yang menumpuk selama ini.
"Jika diizinkan, kita bongkar drainase Jalintim dari lampu merah sampai ke Hotel Grand sebelah kiri dan kanan. Itu akan sangat membantu mengurangi banjir," paparnya.
Sedangkan langkah penanggulangan banjir untuk jangka panjang, Pemda Pelalawan akan merancang masterplan seluruh drainase di Kota Pangkalan Kerinci.