Pemda Gelar “Helat Pelalawan 2022” untuk Meriahkan HUT ke-23 Pelalawan

Sehingga melalui nama baru Helat Pelalawan diharapkan bisa memberikan nuansa dan semangat baru dalam perayaan hari jadi kabupaten Tuah Negeri Seiya Sekata ini.

Ia menjelaskan, pelaksanaan Helat Pelalawan dimulai tanggal 8 Oktober pembukaannya hingga 12 Oktober sebagai puncak peringatan HUT sekaligus penutupan perhelatan.

Untuk lokasi acaranya tahun ini juga berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya ditaja di lapangan sepakbola Pangkalan Kerinci dan kemudian bergeser ke lapangan Ruang Publik Kreatif (RPK) Pangkalan Kerinci.

Di lapangan bola saat ini sedang ada event turnamen sedang digelar, sehingga rumput dan arealnya telah ditata untuk kepentingan pertandingan.

Sedangkan di lapangan RPK kondisinya sudah mulai padat dan luasnya tidak cukup lagi.

Selain itu, pengaturan lalu lintas selama acara lebih sulit karena berada di Jalan Lintas Timur (Jalintim) dan jalan akses utama Kota Pangkalan Kerinci.

Alhasil pada rapat terakhir diputuskan Helat Pelalawan digelar di lapangan IPAL PDAM milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan yang berada di dekat komplek perkantoran Bhakti Praja dan tak jauh dari komplek Islamic Center atau Mesjdi Ulul Azmi.

Posisinya yang terletak di pertigaan depan pintu masuk Desa Kuala Terusan yang kerab disebut Tanjung Putus, serta berseberangan dengan Sungai Kerinci.

"Lapangan ini milik Dinas PUPR yang akan dipakai untuk IPAL PDAM. Kondisinya saat ini masih kosong dan kita manfaatkan untuk Gelar Pelalawan. Luasnya 2 hektar dan lebih luas dibanding lapangan bola dan RPK," tutur Budi Surlani.

Konsep pelaksanaan Helat Pelalawan tak jauh berbeda dengan Pelalawan Expo sebelumnya.

Pemda mengadakan stan bazar dan pameran selama lima hari acara berlangsung yang akan diisi oleh instansi Pemda, institusi pemerintah, perusahaan swasta hingga para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).

Tenda STAN yang didirikan sebanyak seratusan unit yang akan memeriahkan HUT Pelalawan yang ke-23.

Disamping itu, lanjut Budi Surlani, selama acara berlangsung ada panggung hiburan rakyat yang setiap hari diisi oleh berbagai musisi, pelaku seni dari Dewan Kesenian Pelalawan (DKP), siswa sekolah, band-band lokal, hingga kegiatan suku etnis yang ada di Pelalawan.