Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan

Senin, 25 Mei 2020 03:50 properti di era new normal new normal pasca virus corona virus corona YUKBIZ.COM
Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan
Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan

Dia juga mengatakan bahwa sektor properti sebetulnya bisa menjadi leading sector dalam hal penerapan teknologi yang lebih efisien dan efektif. Hanya saja, kata dia, selama ini pasar tersebut sangat terbatas dan pelaku usaha masih ragu dalam hal penerapan.

Sementara itu CEO Indonesia Property Watch Advisory Group Ali Tranghanda mengatakan bahwa pola bisnis sektor properti dipastikan berubah jika fase new normal diterapkan. 

"Pastinya berubah. Perilaku saat ini yang meminimalisir tatap muka atau interaksi langsung. Jadi peran digital akan sangat strategis. Disruption technology akan semakin cepat," katanya kepada Bisnis.

Namun demikian, kata Ali, tidak semua terbiasa dalam menghadapi perubahan serba cepat ini mengingat interaksi secara digital dinilai tidak selalu memuaskan bagi sebagian konsumen.

"Karena karakter pembelian properti dengan interaksi bertemu langsung tidak akan bisa tergantikan dengan digital," katanya.

Ali menyatakan bahwa sebetulnya dengan interaksi digital relatif akan lebih efisien bagi pembeli dan penjual untuk melakukan interaksi awal. Meskipun, katanya, proses transaksi properti tak dipungkiri memang memerlukan temu secara fisik secara langsung apa pun kondisinya.

Peluang Properti
Sementara itu ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Marsuki DEA menyatakan selama masa pandemi covid-19 sejumlah subsektor properti mengalami tekanan paling keras. Baik itu perumahan, perkantoran, apartemen, ritel, kawasan industri, utamanya perhotelan.

Marsuki menilai pandemi Covid-19 telah mengubah peta bisnis di sektor properti. Termasuk di antaranya pola transaksi, preferensi, perilaku konsumen dan investor yang juga mulai mengalami perbedaan signifikan dibandingkan sebelum terjadinya pandemi. Hal ini menjadi tugas besar bagi para pelaku bisnis di sektor properti.

"Ini tentu menjadi tantangan. Tapi dari situlah, saatnya pelaku bisnis properti dengan subsektornya perlu membaca peluang yang ada. Misalnya saja dengan melihat atau membaca potensi dalam menghadapi new normal nantinya," ungkap Marsuki, Kamis (21/5/2020).

Ia menjelaskan, beberapa tahun silam transformasi mulai terjadi di beberapa sektor, misalnya saja sektor transportasi, bisnis makanan, dan perdagangan dengan memanfaatkan konsep online atau daring. Hal itulah menurut Marsuki yang mesti dipelajari oleh para pelaku bisnis properti. Apalagi jika Indonesia betul-betul akan dihadapkan dengan tatanan baru di masa pandemi.

BACA JUGA:

* Ayo Login ke www.pln.co.id untuk Dapat Listrik Gratis 3 Bulan, atau via WA 08122-123-123

* Dibuka 26 Mei 2020, Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang 4. Berikut Persyaratan dan Cara Daftar

Menurutnya implikasi new normal bukan berarti harus kembali seperti kondisi normal seperti sebelumnya. Oleh karena itu, terdapat indikasi beberapa sektor kegiatan yang sebelumnya tidak beroperasi akan dibuka kembali. Kesempatan bisnis itu salah satunya bisa dirasakan oleh bisnis properti atau real estate.

Berita Terkait