Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan

Senin, 25 Mei 2020 03:50 properti di era new normal new normal pasca virus corona virus corona YUKBIZ.COM
Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan
Peluang Sektor Properti di Era New Normal; Teknologi dan Fasilitas Home Delivery Perlu Ditonjolkan

Foto: ilustrasi/kompas properti
Sektor properti harus menyesuaikan dengan keadaan baru tersebut, baik dalam hal pemasaran, penjualan, hingga proses transaksi yang berkaitan dengan perbankan, Badan Pertanahan Nasional, notaris maupun yang lainnya

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Pandemi covid-19 telah mengubah hampir semua sektor kehidupan. Termasuk pula di dalamnya sektor bisnis.

Dari sektor bisnis, salah ssatunya yang terdampak adalah sektor property atau perumahan.

Ke depan, sektor properti dihadapkan pada wacana penerapan tatanan hidup baru atau new normal menyusul belum teratasinya wabah virus corona di Indonesia.

Konsep new normal memungkinkan sejumlah sektor bekerja seperti semula, akan tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Dengan demikian, sektor properti harus menyesuaikan dengan keadaan baru tersebut baik dalam hal pemasaran, penjualan, hingga proses transaksi yang berkaitan dengan perbankan, Badan Pertanahan Nasional, notaris maupun yang lainnya.

Dikutp dari bisnis.com, Wakil Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Rusmin Lawin menyatakan, butuh kesiapan mental dari para pelaku usaha properti jika konsep new normal diterapkan di Tanah Air.

BACA JUGA:

* Efektifkah Penerapan PSBB Selama Ini? Ini Lima Hal Pokok Hasil Kajian Indef. Nomor 5 Sangat Penting

* Mana Saja Wilayah di Indonesia Masuk Transmisi Lokal Covid-19? Simak, Apakah Daerah Anda Masuk Daftar?

"Kesiapan pertama soal mental. Mental kita harus benar-benar bisa berpikir bagaimana bekerja dengan menggunakan cara yang efektif dan efisien. Efektif dalam pencapaian target dan efisien dari sisi waktu," katanya pada Bisnis, Jumat (22/5/2020).

Dalam kondisi normal, proses transaksi properti lumrah dilakukan secara tatap muka atau secara konvensional. Hanya saja, adanya wabah virus corona yang sebelumnya tak terbayangkan ini menuntut pengembang properti berpikir secara kreatif agar produknya dapat terus diserap pasar.

Rusmin menyatakan bahwa saat ini tak banyak pengembang properti yang secara sadar menerapkan teknologi. Padahal, penerapan teknologi merupakan investasi jangka panjang bila bercermin dari fenomena seperti saat ini.

"Dengan demikian, semua perusahaan harus menerapkan teknologi yang berbasis digital dan pemerintah juga harus mendorong agar infrastruktur teknologi itu benar-benar diprioritaskan," katanya.

Berita Terkait