Para Pebisnis Ritel Modern Malah Ekspansi Gerai saat Pandemi, Ternyata Ini Rahasianya

Senin, 04 Oktober 2021 05:02 Hippindo Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia gerai ekspansi ritel modern
Para Pebisnis Ritel Modern Malah Ekspansi Gerai saat Pandemi, Ternyata Ini Rahasianya
Para Pebisnis Ritel Modern Malah Ekspansi Gerai saat Pandemi, Ternyata Ini Rahasianya

FOTO Ikea (Ikea)

YUKBIZ.COM - Pada saat bisnis dunia lesu, ritel modern malah mengembangkan bisnisnya.

Berlanjutnya pembukaan gerai-gerai baru ritel modern dinilai sebagai cerminan optimisme dunia usaha pada kondisi perekonomian. 

Kehadiran toko fisik baru juga menjadi upaya untuk mengamankan momentum kenaikan konsumsi tahun depan. 

“Penanganan Covid-19 di Indonesia membuat pengusaha lebih optimistis. Dengan dibukanya mal dan tempat belanja secara bertahap dengan level, dunia usaha terutama ritel terdampak. Meski masih ada beberapa pembatasan, pengusaha yakin ke depan akan direlaksasi lebih lanjut,” kata Pengamat ritel sekaligus Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Yongky Susilo, Minggu (3/10/2021).

Yongky mengatakan kebijakan selama penanganan pandemi tersebut memberi sentimen bagi pengusaha ritel untuk melanjutkan investasi dan melanjutkan rencana bisnis lama yang tertunda, termasuk membuka gerai baru.

Hal ini sekaligus sebagai persiapan untuk menghadapi akhir tahun dan festive season pada semester I/2022. 

“Ekonomi akan jump start pada awal 2022 dan puncaknya pada Lebaran. Namun pelaku usaha harus belajar dari Lebaran 2021 yang saat itu diikuti dengan ledakan Covid-91,” imbuhnya. 

Dia juga menuturkan bahwa ekspansi gerai merupakan cara bagi perusahaan untuk terus tumbuh. 

Di sisi lain, potensi konsumsi masyarakat Indonesia cukup besar dengan kehadiran kelas menengahnya. 

“Karena itu inovasi produk dan layanan harus naik karena sasarannya akan lebih demanding ke depan,” kata dia. 

Dia memberi catatan soal pentingnya digitalisasi yang lebih terukur, tak hanya sebatas aksi reaktif menghadapi pembatasan mobilitas selama pandemi. 

“Kebanyakan berpendapat Covid-19 mengubah perilaku konsumen ke digital, tetapi tidak semudah itu. Belanja offline tetap akan dipilih karena mereka tidak diberikan kemudahan dari adopsi digital. Karena itu inovasi di toko fisik tidak bisa dikesampingkan,” katanya.

Berita Terkait