Pada Saat Konflik Rusia-Ukraina, Begini Dampaknya ke Neraca Perdagangan Indonesia

Senin, 07 Maret 2022 04:16 komoditas non migas komoditas migas neraca perdagangan konflik Rusia-Ukraina Rusia
Pada Saat Konflik Rusia-Ukraina, Begini Dampaknya ke Neraca Perdagangan Indonesia
Pada Saat Konflik Rusia-Ukraina, Begini Dampaknya ke Neraca Perdagangan Indonesia

ILUSTRASI 

YUKBIZ.COM - Saat ini konflik Rusia-Ukraina belum mereda.

Diperkirakan, konflik Rusia dan Ukraina akan berdampak terhadap neraca perdagangan Indonesia. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan, dampak ke neraca perdagangan datang dari peningkatan harga komoditas minyak dan gas (migas) maupun harga komoditas non migas. 

Seperti kita ketahui, harga minyak melonjak dan berada di level tertinggi untuk beberapa tahun di pekan ini karena invasi Rusia ke Ukraina. 

Mengutip dari Reuters, harga minyak mentah berjangk jenis Brent dengan kontrak pengiriman Mei 2022 pada Jumat (4/3) ditutup ke US$ 118,11 per barel atau melonjak 6,9%. 

Pun dengan harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April 2022 ditutup pada US$ 115,68 per barel atau naik 7,4%. 

Sedangkan harga komoditas non migas seperti batubara pada Sabtu (5/3) diperdagangakn pada level US$ 418,75 per metrik ton atau menguat 48,75 poin alias 13,18% dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya. 

Dengan kondisi tersebut, Josua melihat dampak perang Rusia dan Ukraina tak akan mengusik potensi surplus neraca dagang dan pertumbuhan ekonomi dalam negeri. 

“Karena memang Indonesia net importir minyak, sehingga neraca dagang migas diperkirakan defisit. Namun, harga komoditas juga meroket sehingga neraca dagang non migas diperkirakan masih surplus dan ini akan menyeimbangkan,” tegas Josua kepada Kontan.co.id, Minggu (6/3). 

Akan tetapi, Josua menegaskan ini sesuai dengan pemantauannya terhadap kondisi yang berlangsung saat ini sehingga tetap perlu diperhatikan karena ada beberapa skenario yang bisa muncul. 

Ia merinci, skenario pertama, membaiknya kondisi antara Rusia dan Ukraina setelah ditemukannya solusi yang menguntungkan (win-win solution). 

Dengan kondisi ini, diperkirakan adanya normalisasi harga baik minyak maupun komoditas non migas pada paruh kedua tahun ini. 

Berita Terkait