Selain itu, PTPN V turut membantu penyediaan bibit unggul bersertifikat bagi para petani. Saat ini, perusahan telah membangun tujuh sentra yang menampung 1,5 juta bibit unggul dan siap membantu petani sawit non mitra.
BACA JUGA:
* Modalku Tawarkan Pinjaman Dana Pada UMKM hingga Rp 2 Miliar Tanpa Agunan
* Makan Pagi Penting untuk Anak, Pilih Menu yang Baik. Ini Salah Satunya
Dalam memberikan bantuan kepada petani, PTPN V juga memanfaatkan penggunaan teknologi geospasial atau foto udara untuk memetakan perkebunan sawit petani plasma dengan menggunakan drone.
Penggunaan teknologi tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang presisi terhadap kondisi kebun sawit. Dengan demikian, pengambilan keputusan dapat menjadi lebih mudah dan berbasiskan data.
"Kami juga menerapkan sistem single management dengan para petani. Kami melakukan hal tersebut agar praktek good agriculture diterapkan oleh petani, sehingga produktivitasnya meningkat. Bahkan, kami berani berikan jaminan, jika produktivitasnya di bawah rata-rata nasional, akan kami ganti rugi," ujarnya.
Tidak lupa, PTPN V juga memperkuat para petani yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD) melalui bimbingan teknis. Tujuannya ialah agar para petani dapat dapat lebih kuat dari sisi organisasi.
Selain itu, PTPN V turut mendorong para petani mengantongi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) atau sertifikasi berkelanjutan standar internasional. Areal perkebunan dan pabrik kelapa sawit milik PTPN V sendiri saat ini telah mengantongi 75 persen sertifikasi RSPO yang berkontribusi pada insentif harga komoditas. (*)
PTPN V Perkuat Produktivitas Petani Sawit, Dukung Program Green Fuel