Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 3 Mei 2023, Setelah Rilis Data Inflasi

Rabu, 03 Mei 2023 05:36 Bank Indonesia nilai tukar rupiah Dolar AS
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 3 Mei 2023, Setelah Rilis Data Inflasi
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Rabu 3 Mei 2023, Setelah Rilis Data Inflasi

ILUSTRASI 

YUKBIZ.COM--Nilai tukar rupiah diproyeksi melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (3/5/2023) setelah Badan Pusat Statistika (BPS) merilis data inflasi Indonesia sebesar 4,33 persen periode April 2023. 

Pada perdagangan kemarin, Selasa (2/5) rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,27 persen ke level Rp14.714 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar terpantau menguat 0,03 persen ke posisi 101.963. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan pelaku pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal Pertama 2023. 

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 4,95 persen (yoy), tidak sesuai dengan ekspektasi pemerintah dan Bank Indonesia di kisaran 5 persen (yoy).  

“Kemudian Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen bulan April 2023 mengalami inflasi sebesar 0,33 persen secara bulan ke bulan (mtm). Adapun, inflasi tahun kalender mencapai 1,01 persen (ytd) dan inflasi tahunannya sebesar 4,33 persen (yoy),” katanya dalam riset harian, Selasa (2/5/2023).  

Inflasi Maret ini lebih tinggi dari bulan Maret 2023, sebesar 0,18 persen. Secara historis Lebaran, BPS mencatat inflasi 0,33 persen relatif rendah dibandingkan periode Lebaran sebelumnya. 

Hal ini disebabkan oleh pasokan holtikultura dan beras yang terjaga yang tercermin dari deflasi cabai merah dan cabai rawit. 

Aktivitas manufaktur Indonesia melonjak pada April 2023 didukung oleh kuatnya permintaan dalam negeri menjelang Lebaran. 

Sedangkan untuk periode April 2023, PMI manufaktur Indonesia ada di angka 52,7. 

PMI jauh lebih tinggi dibandingkan pada Maret 2023 yang tercatat di 51,9. Indeks sebesar 52,7 adalah yang tertinggi sejak September 2022 atau tujuh bulan terakhir. 

Data hari ini juga menunjukkan PMI manufaktur Indonesia sudah berada dalam fase ekspansif selama 20 bulan terakhir. 

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. 

Berita Terkait