“Namun, dengan harga minyak mentah dan ICP yang masih dalam tren meningkat dan seiring pemulihan aktivitas ekonomi serta meningkatnya mobilitas, kuota BBM bersubsidi, yakni Solar dan Pertalite, diperkirakan akan habis pada Oktober 2022.
Artinya, Rp502 triliun yang dialokasikan untuk subsidi dan kompensasi energi pasti akan terlewati,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Jumat (2/9/2022).
Dengan perkiraan rata-rata ICP dalam delapan bulan selalu di atas US$100, yaitu US$105 per barel dan kurs sekitar Rp14.700-14.800, sementara volume subsidi diproyeksikan mencapai 29 juta kilo liter untuk Pertalite dan 17,4 juta kilo liter untuk Solar, subsidi dan kompensasi akan mencapai Rp698 triliun.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp14.870-Rp14.930.
BACA JUGA: Peluang Bisnis Saat Bank Riau Kepri Konversi Bisnis, Askrindo Syariah Tangkap Penjaminan KUR
BACA JUGA: Yamaha Fazzio
BACA JUGA: Ini Dia Paket Lengkap Samsung Galaxy Z Fold4 5G. Hadirkan Performa dan Kamera Mutakhir
TONTON VIDEO MOTIVASI Falsafah Jawa: Sak Ampuh-ampuhe Manungsa, Durung Mesthi Iso Ngalahke Pikiran Lan Hawa Nepsune Dewe