Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Kurang Bersinar, Tembus Rp 15.100 Per Dolar AS, Begitu Juga Rupee

Senin, 26 September 2022 06:04 kurs Dolar AS nilai tukar Rupiah dolar AS Rupiah
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Kurang Bersinar, Tembus Rp 15.100 Per Dolar AS, Begitu Juga Rupee
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Kurang Bersinar, Tembus Rp 15.100 Per Dolar AS, Begitu Juga Rupee

ILUSTRASI rupiah (bisnis arief hermawan)

YUKBIZ.COM - Hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot pada sesi perdagangan Senin (26/9/2022) pagi dibuka melemah.

Depresiasi kurs rupiah hari ini mengekor mata uang negara regional Asia lain. 

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.0067 per dollar AS, melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.038 per dollar AS. 

Koreksi tersebut terus berlanjut dalam kurun waktu 1 jam pertama perdagangan, dan menembus Rp 15.100 per dollar AS. 

Adapun sampai dengan pukul 10.15 WIB, kurs rupiah  diperdagangkan pada level Rp 15.111 per dollar AS, melemah 0,49 persen. 

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah masih disebabkan oleh sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada pekan lalu. 

Suku bunga acuan yang lebih tinggi membuat indeks dollar AS kian diminati pasar. 

"Pada rapat berikutnya di November, pasar masih berekspektasi bahwa bank sentral AS masih akan menaikan suku Bunga acuannya sebesar 75 basis poin," ujar dia kepada Kompas.com, Senin. 

"Ancaman inflasi di AS yang masih besar memicu ekspektasi tersebut," tambah dia. 

Imbas dari kenaikan suku bunga acuan The Fed juga masih dirasakan oleh mata uang regional Asia lain. 

Yen Jepang melemah 0,45 persen, dollar Singapura melemah 0,22 persen, dollar Taiwan melemah 0,53 persen, won Korea Selatan melemah 1,37 persen, peso Filipina melemah 0,57 persen, rupee India melemah 0,15 persen, yuan China melemah 0,43 persen, hingga ringgit Malaysia melemah 0,43 persen. 

Selain kenaikan suku bunga acuan The Fed, Ariston menyebut sentimen pasar juga terlihat negatif dengan indeks saham Asia terlihat bergerak melemah pada pembukaan pagi ini. 

Berita Terkait