“Pertama adalah respect atau peduli. Apapun jabatan kita, kita harus respect dengan orang lain. Harus sopan dan memperhatikan tutur kata. Terutama terhadap orantua, kita harus menyimak karena menyimak adalah tingkat tertinggi dalam mendengar,” jelasnya.
Selanjutnya adalah empaty atau perhatian. Kita bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dan jangan ragu-ragu untuk “menyatu” dengan lawan bicara.
"Gunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami,” katanya.
Jangan ragu dan lupa pula untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara (audible).
Dan faktor penunjang dalam berkomunikasi berikutnya adalah memahami (clarity) lawan bicara atau seseorang yang kita kunjungi.
Poin terakhir yang tak kalah pentingna adalah humble. Kita harus selalu rendah hati dalam berkomunikasi dan bersilaturahim. Jangan sombong dan merasa paling benar sendiri. ***