Menteri Pertanian Akan Kunjungi Kepulauan Meranti, Tengok  Potensi Sagu

Senin, 19 September 2022 11:57 produk hilirisasi sagu Kabupaten Kepulauan Meranti Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian Akan Kunjungi Kepulauan Meranti, Tengok  Potensi Sagu
Menteri Pertanian Akan Kunjungi Kepulauan Meranti, Tengok  Potensi Sagu

Karena selama ini Kepulauan Meranti sebagai satu di antara daerah yang memproduksi Sagu terbesar di Indonesia, namun belum memberikan manfaat besar terhadap kesejahteraan masyarakat karena hasil produksi sagu yang dibawa ke Cirebon dan ditumpuk oleh para pengepul di sana.

Namun selama ini ini para pengusaha sagu menjerit dikarenakan turun naiknya harga sagu ditentukan dan dimainkan oleh para pengepul.

Kondisi semakin parah karena pengusaha masih terjebak sistem ijon.

Faktor lainnya adalah pasar penampung terbesar sagu Kepulauan Meranti berada di sana sejak puluhan tahun lamanya.

Harga yang diatur oleh penampung tepung sagu di Pulau Jawa ternyata memberi dampak yang signifikan.

Di mana dampak tersebut yakni mempengaruhi harga tepung sagu lokal yang dijual eceran.

Sebelumnya pemerintah daerah juga sudah berusaha meminta kepada Kementerian Perdagangan untuk memberikan solusi dengan cara menugaskan Bulog membeli produksi sagu Kepulauan Meranti sebanyak 200 ribu ton per tahun.

Namun hal itu belum terlaksana karena ada standar produksi yang belum terpenuhi.

Ke depannya, untuk menetapkan standarisasi dan keseragaman dan produk sagu, pihaknya berharap seluruh tepung sagu produksi kilang untuk dicuci kembali di SIKM yang telah memenuhi standar dengan sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Poin).

"Untuk penetapan harga, saat ini para pengusaha Sagu sudah terjebak sistem Ijon dan itu sudah berlangsung lama, selain itu di Cirebon berani menampung kuota sagu sebanyak-banyaknya, sehingga mereka tidak punya pilihan," paparnya.

"Untuk itu keberadaan SIKM sudah mampu menjawab itu semua, kedepannya kita harapkan seluruh Sagu dicuci kembali di SIKM. Selain itu bisa memenuhi permintaan Bulog, kita juga dapat menarik jasanya untuk pemasukan PAD," lanjutnya.

Penataan pengembangan dan hilirisasi produk sagu di Kepulauan Meranti cukup mudah sehingga lebih efisien dan lebih efektif dari daerah lain di Indonesia.

Alasannya, pengembangan potensi hulu yang sudah tertata sebagai wilayah perkebunan. Tidak hutan seperti di daerah Indonesia lainnya yang butuh penataan ekstra.

Berita Terkait