Menengok Upaya Pemerintah Memboyong BUMN untuk Go Global

Senin, 20 September 2021 05:47 Eric Thohir BUMN Go Global BUMN Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN Menteri BUMN Erick Thohir
Menengok Upaya Pemerintah Memboyong BUMN untuk Go Global
Menengok Upaya Pemerintah Memboyong BUMN untuk Go Global

Selain itu, dikhawatirkan pula akan ada tumpang tindih tugas dan fungsi antara Kemlu dan Kemendag terkait upaya tersebut. Karena selama ini Kemendag juga ikut membantu BUMN berekspansi ke luar negeri, khususnya dalam hal promosi dan pemasaran produk.

“Kalau tidak ada petunjuk yang jelas tentang tugas dan fungsi Kemlu untuk mendukung BUMN Go Global dikhawatirkan juga akan tumpang tindih dengan Kemendag,” tegasnya.

Lebih lanjut, fokus diplomasi Indonesia yang berubah pada 2021 juga dikhawatirkan mempengaruhi kinerja Kemlu mendukung ekspansi bisnis BUMN ke luar negeri.

Kini, prioritas pertama diplomasi Indonesia bukan lagi sektor ekonomi, melainkan sektor kesehatan yang bertujuan membangun kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional.

“Jadi diplomasi ekonomi itu bukan lagi jadi concern-nya mereka [Kemlu] sejak awal 2021. Sejak 2021, fokus diplomasinya itu bergeser kearah kesehatan, [seperti] perlindungan kesehatan warga negara. Dikhawatirkan ini akan mempengaruhi dukungan terhadap ekspansi BUMN ke luar negeri,” ungkapnya.

Perubahan prioritas pertama diplomasi Indonesia di sisi lain memberikan keuntungan bagi BUMN yang bergerak di sektor farmasi.

Karena BUMN dari sektor tersebut bakal didorong untuk meningkatkan produksinya untuk memenuhi kebutuhan di dalam maupun luar negeri.

“Di masa pandemi Covid-19 ini dengan perubahan prioritas diplomasi Indonesia juga tentu saja yang diuntungkan adalah BUMN dari sektor farmasi. Potensinya ini besar dan harus bisa dimanfaatkan karena boleh dikatakan Indonesia ini adalah emerging country untuk industri farmasi,” tuturnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah menyatakan bahwa pihaknya sudah sejak lama membantu ekspansi BUMN ke luar negeri, terutama BUMN dari sektor konstruksi yang membangun proyek strategis di sejumlah negara.

Hal yang sama juga dilakukan ketika BUMN lainnya, termasuk bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) membuka kantor cabangnya di luar negeri.

“Sebenarnya diplomasi ekonomi untuk membantu BUMN ini sudah sejak lama. Contohnya ketika Wika [PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.] membangun proyek perumahan dan jalan tol di Aljazair itu kami bantu lewat kerja sama bilateral. BUMN lainnya, termasuk perbankan yang ekspansi itu juga kami bantu lewat diplomasi ekonomi dengan negara tujuan [ekspansi] mereka,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.

Faizasyah menjelaskan selama ini diplomasi ekonomi dilakukan oleh Fungsi Ekonomi yang terdapat di masing-masing perwakilan, baik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) maupun Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Di beberapa perwakilan, diplomasi ekonomi yang dilakukan juga mencakup promosi dan pemasaran produk ekspor.

Berita Terkait