Kripto Cs Rebound Abaikan Inflasi AS, Simak Prediksinya

Rabu, 13 April 2022 05:31 aset kripto mata uang digital Mata Uang Kripto
Kripto Cs Rebound Abaikan Inflasi AS, Simak Prediksinya
Kripto Cs Rebound Abaikan Inflasi AS, Simak Prediksinya

Sebelumnya, Departemen Ketenagakerjaan AS pada Selasa pagi waktu AS atau Selasa malam waktu Indonesia melaporkan laju inflasi pada Maret 2022 mencapai 8,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Angka ini lebih tinggi dari konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 8,4% sekaligus jadi rekor tertinggi sejak Desember 1981.

"Mengembalikan inflasi ke target 2% adalah tugas paling penting bagi bank sentral. Soal secepat apa kenaikan suku bunga acuan, saya tidak ingin fokus pada hal itu," kata Lael Brainard, Gubernur bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), dalam wawancara bersama Wall Street Journal, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Pasar memandang komentar Brainard ini sebagai sesuatu yang agresif atau hawkish. The Fed sepertinya akan serius untuk memerangi inflasi AS yang masih meninggi dan terus berupaya untuk meredamnya.

"Pernyataan Brainard lebih hawkish dari perkiraan pasar. Brainard memberi pernyataan tanpa naskah, yang artinya lebih tegas. The Fed tidak akan santai, mereka akan bergerak cepat," kata Paul Nolte, Porfolio Manager di Kingsview Asset Management yang berbasis di Chicago, seperti dikutip dari Reuters.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan The Fed bakal mendongkrak Federal Funds Rate sebanyak 2,5 poin persentase pada tahun ini. Jika terwujud, maka akan menjadi yang pertama sejak 1994.

Ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed ini membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS ikut terkerek dan bertahan di level tinggi.

Pada hari ini pukul 04:20 WIB, yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) berada di 2,727%, meski pada perdagangan Selasa sore sekitar pukul 16:16 WIB sempat menyentuh kisaran level 2,8%.

Kenaikan yield membuat pasar surat utang pemerintah Negeri Adidaya menjadi sangat 'seksi'. Akibatnya, arus dana yang mengalir ke aset berisiko seperti pasar saham dan pasar kripto menjadi seret.

Meski begitu, ada spekulasi bahwa inflasi Negeri Paman Sam sudah mencapai titik tertingginya dan berangsur bakal melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

BACA JUGA: Pelabuhan Dumai Buka Kembali Pelabuhan Internasional Tujuan Malaysia

BACA JUGA: Punya Warna dan Grafis Baru, Yamaha Lexi Kini Tampil Lebih Modern dan Elegan

Berita Terkait