Korea Selatan Mulai “Ketularan” Singapura, Alami Resesi Ekonomi

Kamis, 23 Juli 2020 04:13 resesi ekonomi Singapura Korea Selatan alami resesi kemerosotan ekonomi Singapura dipicu konstruksi YUKBIZ.COM
Korea Selatan Mulai “Ketularan” Singapura, Alami Resesi Ekonomi
Korea Selatan Mulai “Ketularan” Singapura, Alami Resesi Ekonomi

Dalam periode April-Juni, produk domestik bruto riil (PDB) negara itu menyusut 2,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, menandai pertumbuhan paling lambat sejak kontraksi tahunan

 YUKBIZ.COM, JAKARTA – Resesi ekonomi yang tengah melanda Singapura, sepertinya mulai “menular” ke negeri Ginseng, Korea Selatan.

Ekonomi  Korea Selatan dikabarkan tengah mengalami kontraksi pada tingkat yang lebih tajam dari ekspektasi pada kuartal II/2020 setelah pandemi menekan ekspor dan pendapatan sektor swasta.

Dalam periode April-Juni, produk domestik bruto riil (PDB) negara itu menyusut 2,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, menandai pertumbuhan paling lambat sejak kontraksi tahunan 3,8 persen pada kuartal IV/1998, menurut data dari Bank of Korea (BOK).

BACA JUGA:

Hasil Studi Workday: Pandemi Covid-19 Dorong Berbagai Perusahaan Lakukan Transformasi

Hotel Tanpa Atap dan Dinding, Aaah Yang Bener Dong. Btw Seperti apa Sih Penampakan Hotel Unik di Swiss Ini

Pada kuartal I/2020, ekonomi Negeri Ginseng tersebut juga mengalami kontraksi 3,3 persen. Secara teknis, Korea Selatan telah memasuki fase resesi, mengikuti Negeri Singa.

Pada kuartal pertama, ekonomi Korea Selatan turun 1,3 persen. Namun, secara tahunan, ekonomi tumbuh 1,4 persen pada periode Januari-Maret.

Dilansir Yonhap, Bank of Korea sebelumnya mengantisipasi ekonomi menyusut sekitar 2 persen satu tahun dalam periode April-Juni, menempatkan prospek pertumbuhan tahunan pada kontraksi 0,2 persen.

Tetapi Gubernur BOK Lee Ju-yeol pekan lalu mencatat ekonomi Korea Selatan kemungkinan akan mengalami pukulan yang lebih berat dari perkiraan sebelumnya tahun ini karena pandemi COVID-19.

 "Ketika kami menawarkan proyeksi pertumbuhan pada bulan Mei, kami memperkirakan pandemi COVID-19 akan mulai melambat pada paruh kedua tahun ini, tetapi sekarang kami berada di minggu kedua bulan Juli, dan penyebaran penyakit ini agak meningkat," katanya pada konferensi pers Kamis lalu.

Dengan demikian, Ju-yeol melihat pemulihan ekspor kita mungkin akan tertunda lebih lanjut, sehingga pertumbuhan ekonomi Korea Selatan dapat terpengaruh.

Berita Terkait