Kisah Irma Suryati, Difabel yang Ekspor Keset Perca ke Jerman, Awalnya Diejek Karena Cacat

Sabtu, 10 Agustus 2019 11:31 Keset Perca Irma Suryati Usaha Kecil Menengah (UKM)
Kisah Irma Suryati, Difabel yang Ekspor Keset Perca ke Jerman, Awalnya Diejek Karena Cacat
Kisah Irma Suryati, Difabel yang Ekspor Keset Perca ke Jerman, Awalnya Diejek Karena Cacat

Dikutip dari margopost.com, di tempat ini, ia berjumpa Agus Priyanto, sesama peserta program Rehabilitations Centrum.

Agus Priyanto, penyandang cacat yang jago melukis. Tak lama kemudian, pasangan difabel ini pun menikah.

Usai menikah, mereka sepakat membuka usaha kecil pembuatan keset Perca pada 1999.

Bersama suami yang kebetulan bisa melukis, akhirnya mereka berdua mengembangkan keset yang dilukis dengan karakter kertun animasi. 

Hingga membuat kesetnya semakin diminati. Orderan pun semakin meningkat hingga di tahun 2000 bisa meraih omzet hingga Rp850juta,

Sayangnya disaat puncaknya mendapatkan keuntungan Irma justru mendapatkan musibah, harta miliknya habis terbakar.

Hingga sepeserpun ia tidak memiliki uang. Namun Irma dan suami yakin bahwa semua hanya titipan Allah.

Mereka pun memulai usahanya dari nol dengan hijrah ke kampung halaman suami di Kebumen Jawa Tengah di tahun 2002.

Irma mengontak perusahaan lama yang membeli limbah percanya. 

Dirinya juga mengajak 300 teman-temannya yang difable untuk membuat kerajinan perca. 

Padahal saat itu Irma belum mendapatkan omzet, karena belum memiliki pasar di Kebumen.

Namun Irma mencoba menitipkan kesetnya di pasar atau pedagang dengan harga Rp3000-Rp5000.

Irma juga mencoba peruntungan di pasar-pasar Jakarta. Selama empat tahun, Irma dan Suami, naik turun angkot untuk memasarkan kesetnya. 

Berita Terkait