Tak perlu pusing mengeluarkan uang untuk mengisi bahan bakar. Sasmito hanya perlu mengisi daya listrik mobil tersebut.
Tak dijual
Sasmito tak pernah berpikir membuat mobil listrik untuk dijual secara luas ke masyarakat. Selain itu, terbilang sulit mencari pasar untuk menjual mobil yang diciptakannya. Namun, pria ini tetap tertarik untuk membuat mobil listrik yang lebih bagus, dari sisi performance dan penampilan. Alasan lain,
Sasmito membuat mobil listrik karena pengeluaran menjadi lebih hemat. Untuk perbandingan, jika sepeda motor menghabiskan satu liter bensin seharga Rp 8.000, mobil ini hanya memerlukan daya 900 watt atau sekitar Rp 1.600.
Hanya saja harga baterai kendaraan listrik terbilang mahal, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. Namun, jangan khawatir karena baterai listrik biasanya awet, bahkan ada yang bertahan sampai 20 tahun. “Naik mobil listrik ini juga untuk mengurangi polusi udara,” ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat YouTube, Tukang Reparasi Elektronik Mampu Ciptakan Mobil Listrik, Ini Ceritanya", https://regional.kompas.com/read/2020/06/03/06150091/lewat-youtube-tukang-reparasi-elektronik-mampu-ciptakan-mobil-listrik-ini?page=all#page4
Kisah Inspiratif: Berawal dari Grup Facebook, Tukang Reparasi dari Jember Ini Sukses Ciptakan Mobil Listrik