Hai Para Milenial Mau Investasi? Tengok Info Ini Dulu

Sabtu, 25 Januari 2020 05:54 Invesasi Emas Equity crowdfunding Peer to peer lending Investasi Untuk Milenial
Hai Para Milenial Mau Investasi? Tengok Info Ini Dulu
Hai Para Milenial Mau Investasi? Tengok Info Ini Dulu

Foto: ilustrasi/jogja.tribunnews.com

Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Berinvestasi bisa dilakukan siapa saja. Bahkan para milenials, saat ini juga sudah mulai getol berinvestasi.

Dikutip dari Kompas.com, perubahan gaya hidup dan tuntutan lingkungan seringkali mengharuskan adanya penghasilan tambahan. Selain itu, banyaknya arus informasi terkait investasi cukup membuka mata milenial untuk mulai berinvestasi. 

“Banyak faktor yang mempengaruhi milenial untuk mulai berinvestasi, pertimbangan paling utama biasanya adalah modal yang tidak besar serta kemudahan akses melalui platform yang mereka pakai sehari-hari," kata Johanna Gani, Managing Partner Grant Thornton Indonesia dalam keterangannya, pada kompascom, Sabtu (25/1/2020). 

Namun, imbuh Johanna, milenial perlu berpegang pada prinsip bahwa tidak ada yang instan dalam berinvestasi, memahami betul investasi apa yang paling cocok dengan karakter mereka, selalu mempelajari risiko dan mengecek legalitas perusahaan yang akan menjadi tempat mereka berinvestasi. 

Investasi di awal tahun 2020 yang menurut Grant Thornton cukup tepat untuk milenial adalah sebagai berikut. 

1. Peer to peer lending 

Peer to peer lending menjadi pilihan investasi yang sangat diminati oleh masyarakat, termasuk milienial. Jika dibandingkan dengan deposito berjangka atau reksa dana, tingkat pengembaliannya bisa mencapai dua kali lipat atau lebih. 

BACA JUGA:

Mau Dapat Dana Hibah Bantuan Usaha Ratusan Juta? Ikuti Program Riau Inkubator Berkarya Caraka Corp

Diskon 30% Untuk Buku Tentang Bisnis dan Pengembangan Diri di Toko Buku Gramedia

Adapun jika terjadi default, risikonya juga akan lebih rendah dengan pengembalian dalam kurun waktu sebulan. 

Berita Terkait