Gulat Manurung Sebut Penerapan B30 Membuat Harga Sawit Petani Stabil

Sabtu, 15 Mei 2021 05:18 Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung harga TBS (tandan buah segar)
Gulat Manurung Sebut Penerapan B30 Membuat Harga Sawit Petani Stabil
Gulat Manurung Sebut Penerapan B30 Membuat Harga Sawit Petani Stabil

Foto Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat ME Manurung/ist

 

YUKBIZ.COM, JAKARTA – Kestabilan harga TBS (tandan buah segar) kelapa sawit akhir-akhir cukup mengggembirakan para petani.

Menurut Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), penerapan Program Mandatori B30 (campuran biodiesel 30 persen dan 70 persen BBM jenis solar) sejak 1 Januari 2020 mampu menjaga kestabilan harga TBS sawit petani.

Dikatakan Gulat ME Manurung, Ketua Umum DPP Apkasindo, program pencampuran CPO ke BBM jenis solar sudah dicanangkan sejak 2008 melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 32/2008, dengan target B10 pada 2015, lalu meningkat menjadi B20.

BACA JUGA:

Ini Lho Keuntungan Membeli Mobil Bekas

Ssssttt…Ini 5 Tempat Honeymoon Romantis di Indonesia, Cocok untuk Pasangan Muda 

Selanjutnya, secara resmi pada 23 Desember 2019 Presiden Jokowi me-launching Program Mandatori B30 yang berlaku efektif per 1 Januari 2020 di seluruh SPBU Indonesia.

"Kebijakan mandatori biodiesel berdampak terhadap serapan sawit dan harga TBS petani, dan harga TBS penutupan sebelum libur lebaran naik signifikan," ujarnya di Jakarta, Jumat, 14 Mei 2021.

Disebutkan Gulat, implementasi B30 menciptakan double effect yang membuat dunia terpesona, yakni serapan domestik meningkat signifikan serta mengurangi impor solar sebesar bauran tersebut.

Gulat menyatakan ada lima faktor pendorong harga CPO dunia meningkat meskipun saat yang bersamaan ekonomi global melemah seiring Covid-19.

Pertama, tingginya serapan CPO Domestik dengan B30 yang mencapai 7,226 juta ton CPO pada 2020 sehingga mengakibatkan kelangkaan CPO dunia dan berlakulah teori ekonomi.

Berita Terkait