Gajah Latih Balai Tesso Nilo Berusia 46 Tahun Mati di Pelalawan. Sebelumnya Ditemukan Lemas dan Gading Hilang

Tim medis bersama petugas Balai TNTN, BKSDA Riau, dan personil Polsek Ukui melakukan olah TKP serta pemeriksaan atas kematian Gajah Rahman di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Balai TNTN di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan. Foto ist

 

YUKBIZ.COM, PELALAWAN – Gajah latih di Taman Nasional Tesso Nilo mati. Menyedihkan. Gajih latih ini sudah berusia sektar 46 tahun dan banyak berjasa.

Lagi-lagi kabar duka kembali datang dari dunia konservasi satwa langka di Sumatera. Kali ini tepatnya di wilayah Riau.

Seekor gajah latih di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Kabupaten Pelalawan mati pada Rabu (10/1/2024) lalu.

Gajah Sumatera yang mati itu bernama Rahman yang selama ini menjadi penghuni di camp Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga Balai TNTN di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan, Provinsi Riau.

BACA JUGA: 

* Lima Tips Menghadapi Penolakan atas Barang Kita dari Konsumen. Jurus Jitu untuk UMKM

* Mau Pilih Wuling BinguoEV atau MG4 EV, Mobil Listrik Harga Rp 400 Jutaan

Satwa bernama latin Elephas Maximus Sumatrensis menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 15.55 WIB, Rabu kemarin.

Kematian diduga disebabkan oleh perburuan gading Gajah Sumatera oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Kita sangat kehilangan atas matinya Gajah Rahman yang sudah lama menghuni Elephants Flying Squad SPTN Wilayah I Lubuk Kembang Bunga. Kami sangat terpukul dengan kejadian ini," ungkap Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro S.Hut MM kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (12/1/2024).

Heru Sutmantoro menyampaikan, gajah jantan berusia 46 tahun itu memiliki jasa yang besar selama ini dalam dunia konservasi.