FAKTA! Ternyata Indonesia Pengadopsi Aset Kripto Tertinggi di Dunia

Sabtu, 09 April 2022 09:44 bursa kripto Indonesia kripto buatan Indonesia aset kripto mata uang digital mata uang kripto mata uang kripto
FAKTA! Ternyata Indonesia Pengadopsi Aset Kripto Tertinggi di Dunia
FAKTA! Ternyata Indonesia Pengadopsi Aset Kripto Tertinggi di Dunia

ILUSTRASI mata uang kripto

YUKBIZ.COM - Hasil riset terbaru dari Gemini, platform perdagangan aset kripto global menyatakan Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan kepemilikan aset kripto tertinggi di dunia. 

Masyarakat disebut melihat aset kripto sebagai aset pelindung kekayaan terhadap inflasi di masa depan.

Dalam laporan bertajuk "2022 Global State of Crypto Report" disebutkan bahwa 41 persen orang Indonesia, berusia antara 18-75 tahun dengan pendapatan lebih dari US$14.000 (setara Rp200 juta) per tahun, memiliki aset kripto.

Dalam penelitian tersebut juga menemukan bahwa 61 persen responden Indonesia setuju dengan anggapan bahwa kripto adalah masa depan investasi dan layanan keuangan.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) & COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, melihat ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan industri aset kripto yang eksponensial dalam 2 tahun belakangan ini.

"Secara umum, pandemi telah menggenjot agenda digitalisasi global, tidak terkecuali Indonesia. Dengan demikian, pandemi memang telah mendorong pertumbuhan pasar kripto Indonesia. Masyarakat kini lebih giat mencari informasi soal investasi, termasuk kripto sehingga menimbulkan ketertarikan untuk mendapatkan passive income," kata Manda dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (9/4/2022).

Menjaga Nilainya

Selain itu, penetrasi pengguna internet yang masif juga turut andil dalam perkembangan adopsi aset kripto di Tanah Air.

Menurut data We Are Social, ada 204,7 juta pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022. 

Tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 73,7 persen dari total populasi pada awal 2022.

"Industri aset kripto akan terus tumbuh. Dalam waktu 2-3 tahun bisa mencapai 30 juta investor. Masih ada banyak peluang yang bisa dioptimalkan. Jumlah investor baru 12,4 juta bandingkan dengan total penduduk Indonesia ada 277 juta jiwa," ungkapnya.

Penetrasi pengguna smartphone juga memudahkan masyarkat dalam masuk ke industri investasi, seperti saham hingga kripto.

Berita Terkait