Richard Borsuk dan Nancy Chng menyebut Sukanto kala itu sudah menjadi remaja yang penuh inisiatif ketika menjalankan bisnis ayahnya.
Sejak muda, Sukanto telah terjun ke bisnis kayu lapis.
Dia membentuk CV Karya Pelita yang bergerak di bisnis kayu lapis pada tahun 1972 di Medan.
Di tahun 1973 perusahaan ini berganti nama menjadi PT Raja Garuda Mas. Nama perusahaan itu lalu menjadi PT Raja Garuda Mas International lalu berubah lagi menjadi Royal Golden Eagle International (REGI).
Bisnisnya bergerak mencapai Malaysia.
Di tahun 1976 ia mendirikan PT Bina Sarana Papan, perusahaan konstruksinya yang bergerak sampai negeri jiran itu.
Aset Royal Golden Eagle International lalu mencapai US$15 miliar di beberapa bidang bisnis utamanya yang meliputi: pulp dan kertas, industri agro, pulp kayu terlarut, dan pengembangan sumber daya energi.
(pmt/pmt)
BACA JUGA: Harga iPhone SE 2022, Sudah Bisa Dipesan di Sejumlah Negara
BACA JUGA: MARET MAKIN GREGET
BACA JUGA: Harga Mobil Bekas Honda Jazz Generasi Kedua, Murah Meriah Per Maret 2022
TONTON VIDEO MOTIVASI Bungkusnya Doa Itu Apa Sih? Hati Bukan Kata-kata