Digital Farming, Upaya Bank Indonesia untuk Tingkatkan Produksi Pangan Strategis

Selasa, 29 November 2022 04:20 e-farming Bank Indonesia Perlindungan Konsumen Produksi Pangan Strategis Digital Farming
Digital Farming, Upaya Bank Indonesia untuk Tingkatkan Produksi Pangan Strategis
Digital Farming, Upaya Bank Indonesia untuk Tingkatkan Produksi Pangan Strategis

Ilustrasi foto petani/UM Sukabumi

YUKBIZ.COM, JAKARTA – Dunia digital bakal “terjadi” di seluruh lini kehidpan kita. Semua sektor kehidupan, nampaknya bakal tidak luput dari era digital.

Terkait fenomena itulah, Bank Indonesia mendorong digitalisasi para pelaku usaha pertanian melalui Digital Farming (e-farming).

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini disampaikan Analis Eksekutif Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yossy Yoswara, dalam kesempatan diskusi virtual UOB - One Stop Solution For UMKM via zoom meeting, Senin, (28/11/2022).

BACA JUGA:

Tips Berkendara di Musim Hujan dengan Sepeda Motor Matik

Ini Upaya Pemerintah Provinsi Riau agar Inflasi Terjaga Jelang Akhir Tahun 

“Bantuan untuk sektor pangan termasuk pertanian di sini adalah Digital Farming, pemberian teknologi digital pada pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi,” tutur Yossy.

Selain untuk meningkatkan kapasitas, pemanfaatan teknologi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya dan perluasan pasar UMKM.

Dalam pemaparannya, Yossy memperkenalkan fitur yang mendukung digitalisasi para petani di Indonesia ini.

“Para petani yang ikut dalam Digital Farming ini lahan pertaniannya akan dipasang sensor yang dihubungkan dengan aplikasi ke ponselnya. Nantinya, petani akan tahu tanahnya ini apakah pH-nya ini sudah sesuai atau kurang, atau kadar airnya berapa,” jelas Yossy.

Digital Farming memungkinkan petani memonitor komoditas pertaniannya sehingga diharapkan hasil produksinya akan maksimal. Yossy pun menerangkan lebih lanjut mengapa Bank Indonesia turut andil dalam upaya memperkuat UMKM.

“Kami (Bank Indonesia) mengambil sektor-sektor yang berkaitan dengan tugas pokok kami yang berkaitan dengan inflasi, cadangan devisa dan nilai tukar. Salah satu sektornya yaitu pangan strategis ini,” sambungnya.

Berita Terkait