Di Tengah Pandemi Corona, Bank Daerah Ramai-ramai Pertebal Modal, Kenapa?

Selasa, 07 Juli 2020 01:32 tambahan modal Bank Pembangunan Daerah (BPD) bank daerah YUKBIZ.COM
Di Tengah Pandemi Corona, Bank Daerah Ramai-ramai Pertebal Modal, Kenapa?
Di Tengah Pandemi Corona, Bank Daerah Ramai-ramai Pertebal Modal, Kenapa?

ilustrasi foto: bisnis.com

Tambahan modal itu akan jadi amunisi baru dalam melakukan ekspansi bisnis di tengah tekanan pandemi Covid-19

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Pemerintah provinsi dan pemerintah daerah ramai-ramai akan melakukan penambahan modal terhadap Bank Pembangunan Daerah (BPD) tahun ini.

Tambahan modal itu akan jadi amunisi baru dalam melakukan ekspansi bisnis di tengah tekanan pandemi Covid-19.

Bank Sumsel Babel (BSB) misalnya akan mendapatkan injeksi modal Rp 93,5 miliar dari Pemprov dan pemda di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung tahun ini meskipun rasio permodalan perseroan masih cukup kuat.

“Sebesar Rp 55,5 miliar sudah direalisasikan pada semester I. " Sisanya akan direalisasikan pada semester II ini," kata Direktur Pemasaran BSB Antonius Prabowo Argo pada Kontan.co.id, Senin (6/7).

BACA JUGA:

* IHSG Berpeluang Terkoreksi, Berikut Saham-saham yang Layak Anda Cermati di Hari Ini

* Kapal Serba Guna Produk Anak Bangsa Segera Mengapung. Dukung Industri Hulu Migas di Madura

Sementara per Mei 2020, permodalan BSB mencapai Rp 3,41 triliun dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) 19,81%. Itu meningkat dari akhir 2019 yang tercatat sebesar Rp 3,32 triliun dengan CAR 18,9%.

Menurut Antonius, CAR tersebut masih masih kuat dalam menjalani bisnis di tengah pandemi Covid-19. Adapun sepanjang semester I, perseroan telah melakukan restrukturisasi kredit kepada sebanyak 217 debitur.

Bank Sumut juga mendapat tambahan modal tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Itu telah diterima pada kuartal I lalu yang terdiri dari Rp 100 miliar dari pemprov dan 50 miliar dari pemda di Sumatera Utara.

Tambahan modal itu membuat permodalan bank daerah ini masih cukup solid dengan CAR 18,02% per akhir Mei.

Sementara rencana Bank Sumut melantai di bursa saham (Initial Public Offering/IPO) tahun ini ditunda karena pandemi.

Aksi korporasi itu akan diundur hingga 2022. Syahdan Siregar, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut bilang, dana yang dibidik dari IPO itu sekitar Rp 600 miliar-Rp 1 triliun.

Bank Banten juga siap disuntik modal oleh Pemprov hingga Rp 1,9 triliun. Gubernur Banten Wahidin Halim akhir Juni lalu memutuskan menyuntik modal bank ini setelah proses rencana merger dengan Bank BJB dinilainya berjalan lambat.

Penambahan modal itu akan dilakukan lewat mekanisme rights issue. Namun, itu baru bisa akan terlaksana tahun depan karena Pemprov harus menyusun sejumlah regulasi terkait terlebih dahulu.

Sementara Bank NTB Syariah tidak ada rencana melakukan penambahan modal tahun ini. Kukuh Raharjo sang Direktur Utama mengatakan, permodalan perseroan masih kuat. Per Juni, CAR NTB Syariah ada di level 33,16%.

BACA JUGA:

* Token Listrik Gratis Juli Sudah Bisa Diklaim Lho, Ini 3 Cara Lain Selain Via Situs dan WA

* Majalah Digital “BUMBU” Segera Terbit di Prancis, Promosi Wisata Lewat Kuliner

Memang turun dari posisi akhir 2019 sebesar 35,42%, namun itu sejalan dengan ekspansi pembiayaan yang tumbuh sebesar 4,85%.

"Penurunan CAR itu bukan karena dampak pandemi, tetapi lebih banyak karena adanya ekspansi pembiayaan," katanya.

Dengan posisi CAR tersebut, Bank NTB Syariah masih sangat kuat melakukan ekspansi yang difokuskan untuk mendorong UMKM agar tetap bertahan di hadapi pandemi.

Hingga saat ini, bank ini sudah melakukan restrukturisasi pembiayaan Rp 22 miliar yang melibatkan 99 nasabah. (**)

Berita ini telah tayang di kontan.co.id dengan judul: “Bank daerah ramai-ramai pertebal modal di tengah pandemi”https://keuangan.kontan.co.id/news/bank-daerah-ramai-ramai-pertebal-modal-di-tengah-pandemi?page=all

 

Di Tengah Pandemi Corona, Bank Daerah Ramai-ramai Pertebal Modal, Kenapa?

Berita Terkait