DI TENGAH COVID-19, INDUSTRI MINYAK SAWIT SIAP MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN

Jum'at, 24 April 2020 04:04 Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia GAPKI industri kelapa sawit YUKBIZ.COM
DI TENGAH COVID-19, INDUSTRI MINYAK SAWIT SIAP MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN
DI TENGAH COVID-19, INDUSTRI MINYAK SAWIT SIAP MENGHADAPI PUASA DAN LEBARAN

Dalam situasi ekonomi dunia yang melemah, sampai dengan Februari 2020, industri minyak sawit menyumbang devisa sebesar USD 3,5 milyar

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi covid-19, operasional industri minyak sawit tetap berjalan normal sehingga industri minyak sawit dapat melakukan ekspor dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

Pasokan dalam negeri terutama adalah memenuhi kebutuhan minyak makan yang merupakan salah satu bahan pokok, dan pemenuhan surfaktan sebagai bahan aktif pada sabun dan gliserin sebagai bahan hand sanitizer yang saat ini banyak diperlukan dalam upaya mencegah penularan convid-19.

Dalam situasi ekonomi dunia yang melemah, sampai dengan Februari 2020, industri minyak sawit menyumbang devisa sebesar USD 3,5 milyar. 

Sehingga neraca perdagangan Indonesia 2020 surplus USD 1,9 milyar. Ini dihasilkan dari pendapatan ekspor non migas sebesar USD 4 milyar dan pengeluaran devisa untuk impor migas sebesar USD 2,1 milyar.

Sesuai dengan SOP pengelolaan perkebunan kelapa sawit, kegiatan pokok dalam sistem produksi minyak sawit, baik di kebun mau jarak aman terjaga. 

Selain itu, jelas  Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif  GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) dalam rilisnya kepada yukbiz.com,  pelaksanaan pekerjaan baik di kebun dan pabrik maupun kegiatan di perumahan karyawan telah menerapkan Protokol Pencegahan Covid-19.

BACA JUGA :

Pesan Presiden Terkait UMKM Di Tengah Wabah Virus Corona: Jangan Tunggu Mereka Tutup Baru Bergerak

Chairul Tanjung, Konglomerat Indonesia Termuda yang Membangun Usahanya Dari Nol

Dibandingkan dengan bulan Januari 2020, produksi sawit (CPO dan PKO) bulan Februari turun 5,4%. Sementara pada periode yang sama ekspor produk sawit naik sekitar 140 ribu ton, demikian juga konsumsi dalam negerinnaik sekitar 30 ribu ton. 

Kenaikan ekspor terjadi hanya pada produk turunan CPO sedangkan pada produk PKO dan oleokimia turun. Secara year on year (YoY), terjadi penurunan ekspor yang cukup signifikan untuk bulan Januari-Februari 2020 dibandingkan Januari-Februari 2019 yaitu sekitar 20%. 

Ekspor ke China Januari-Februari 2020 adalah 500 ribu ton lebih rendah, ke Afrika 250 ribu ton, ke India 188 ribu ton lebih rendah dari ekspor Januari - Februari 2019.

Berita Terkait