“Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar dan kita punya (cadangan) nikel terbesar,” katanya.
Untuk diketahui, Tesla tengah berupaya mendapat lebih banyak pasokan nikel untuk mendukung peningkatan produksi mobil listrik.
Pabrikan asal Amerika Serikat ini tengah membeli pasokan baterai dari Panasonic dan CATL. Kini, Tesla berupaya memiliki sendiri sel baterainya.
Selain membangun kerja sama dengan Indonesia, pada September 2020 perusahaan ini kabarnya telah melakukan pembicaraan dengan Giga Metals, perusahaan pertambangan nikel netral karbon di Kanada.sahaan pertambangan nikel netral karbon di Kanada. (kompas.com/kontan.co.id)