Bisnis Ternak Ayam Kampung Menjanjikan. Harga Dagingnya Lebih Stabil

Selasa, 19 Mei 2020 02:41 ayam broiler harga daging aym kampung lebih stabil ayam kampung
Bisnis Ternak Ayam Kampung Menjanjikan. Harga Dagingnya Lebih Stabil
Bisnis Ternak Ayam Kampung Menjanjikan. Harga Dagingnya Lebih Stabil

"Jika memelihara 300 ekor membutuhkan Rp 9 juta. Di luar biaya kandang. Harga jual di pasar bisa mencapai Rp 50.000/ekor. Pendapatan bisa Rp 10.000-Rp 20.000 per ekor," tutur Roni. 

Usaha ayam kampung juga bisa dijadikan usaha sampingan, karena pemberian makan bisa diberikan dua kali sehari. Bahkan sejumlah peternak cukup sekali saja memberikan pakan dengan wadah pakan yang lebih besar. 

Balik Modal  

Sementara untuk perhitungan balik modal, Roni mengilustrasikan pemeliharaan ayam kampung sebanyak 300 ekor dengan modal Rp 9 juta di luar kandang. "Tergantung memelihara berapa ekor. Misalnya 300 ekor dikalikan Rp 30.000 berarti Rp 9 juta. Kalau memelihara hanya satu periode saja menunggu selama 70 hari maka satu tahun ada 4 periode," terang Roni. 

Perhitungannya, dalam satu periode pemeliharaan dari DOC hingga panen selama 70 hari, per satu ekor ayam diperoleh keuntungan sebesar Rp 10.000. Sehingga jumlah ayam 300 ekor bisa menghasilkan untung Rp 3 juta, dengan catatan tak ada kematian selama pemeliharaan. 

Risiko kematian karena penyakit unggas bisa dihindari dengan melakukan vaksinasi pada ayam. Artinya, dengan perhitungan tersebut, peternak sudah balik modal kurang dari setahun. 

Pasar ayam kampung juga cukup luas. Selain dijual ke bakul, ayam bisa dijual langsung ke pedagang ayam potong di pasar. Jika ingin mendapat harga lebih tinggi, peternak bisa menjualnya langsung ke konsumen akhir dalam bentuk olahan. 

BACA JUGA:

IKA UIR Kembali Salurkan 100 Paket Sembako Berikut Masker dan Hand Sanitizer

"Pertama pasar tradisional karena di sana. Masyarakat atau konsumen mencari ayam kampung. Tapi kalau ayam dipotong sendiri kemudian diolah menjadi karkas atau ayam bumbu maka bisa dijual di supermarket atau jual secara dalam jaringan (online). Harganya bisa meningkat 20-30%," ungkap dia.

Menurut Roni, ayam kampung memiliki pasar tersendiri dari ayam potong broiler karena memiliki peminat tersendiri, terutama bagi mereka yang percaya daging ayam kampung lebih enak dan menyehatkan karena memang dagingnya relatif lebih rendah kolesterol. Ini membuat harga ayam kampung tetap stabil meski harga ayam broiler tengah merosot di pasaran. 

"Ayam kampung tentu lebih unggul dari sisi kualitas nutrisi. Paling tidak kandungan lemak ayam kampung lebih rendah ketimbang ayam broiler yang kandungan lemaknya sangat tinggi," ujar dia. 

Roni yang juga mengelola restoran ayam kampung NatChick di Cogrek, Parung, Bogor ini menuturkan, permintaan ayam kampung yang terus meningkat bisa dilihat saat pandemi wabah virus corona atau Covid-19. "Proyeksi permintaan ayam lokal terus meningkat, bisa dilihat dari data statistik ayam lokal yang terus meningkat dari tahun ke tahun," ucap Roni.   

Berita Terkait