Bensin Campur 40% Sawit Gimana Hasilnya? Pemerintah RI Tes B40 Secara Resmi

Kamis, 28 Juli 2022 06:02 bensin campur sawit B40 harga kelapa sawit di Riau harga sawit Riau TBS kelapa sawit
Bensin Campur 40% Sawit Gimana Hasilnya? Pemerintah RI Tes B40 Secara Resmi
Bensin Campur 40% Sawit Gimana Hasilnya? Pemerintah RI Tes B40 Secara Resmi

ILUSTRASI minyak sawit atau CPO

YUKBI.COM - Bagaimana jika bensin campur sawit, bisa untuk kendaraan tidak.

Pemerintah mulai melakukan uji coba jalan bahan bakar B40 pada kendaraan berbahan bakar diesel. 

Aktivitas ini dilakukan di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Rabu (27/07/2022).

Program B40 atau Biodiesel 40% sendiri ialah pencampuran bahan bakar nabati berbasis CPO atau sawit yaitu Fatty Acid Methyl Esters (FAME) sebesar 40% dengan 60% bahan bakar minyak jenis solar.

Tidak hanya B40, pemerintah juga menguji penggunaan B30D10 atau bahan bakar campuran dari 60% solar, 30% FAME, dan 10% hidrogenasi minyak nabati (Hydrotreated Vegetable Oil/HVO), atau yang juga dikenal dengan green diesel.

Dalam momen pembukaan uji coba ini, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan program B30 ini diharapkan dapat membantu menjaga kestabilan komoditas sawit yang saat ini tengah dilanda permasalahan over supply.

"Dengan adanya program B30 ini bisa menjaga kestabilan komoditas sawit. Kestabilan inilah yang diperlukan untuk masyarakat kita yang bergantung hidupnya dari perkebunan sawit," ujar Arifin saat memberikan sambutan di acara tersebut.

Arifin mengatakan, uji coba B40 ini menjadi salah satu langkah demi mencapai B100 ke depannya.

Sementara itu, Direktur Jendral Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menyampaikan, uji coba ini akan diterapkan pada 12 kendaraan dengan garis start di Kantor Kementerian ESDM.

"Yaitu kendaraan jenis penumpang dengan kapasitas di bawah 3,5 ton, kemudian kendaraan di atas 3,5 ton. Kami memilih kendaraan yang secara populasi paling banyak," ujar Dadan.

Nantinya, Dadan menjelaskan, kendaraan dengan penumpang di bawah 3,5 ton akan diuji sejauh 50.000 km. Sedangkan, kendaraan di atas 3,5 ton sejauh 40.000 km, dengan rute ke arah Tegal dan kembali lagi ke Jakarta.

"Ditargetkan ini semua (uji sampai tuntas) selesai di akhir tahun ini," tuturnya.

Berita Terkait