Benarkah Rusia dan India Tak Butuh Uang AS, Terungkap Faktanya

Sabtu, 27 Agustus 2022 07:02 Rusia Dolar AS nilai tukar Rupiah India
Benarkah Rusia dan India Tak Butuh Uang AS, Terungkap Faktanya
Benarkah Rusia dan India Tak Butuh Uang AS, Terungkap Faktanya

ILUSTRASI mata uang Dolar AS (antara muhammad adimaja)

YUKBIZ.COM - Rusia dan India kini sudah tidak menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam pembayaran perdagangan internasionalnya. Kedua negara tersebut sepakat untuk menggunakan mata uang nasional.

Mengutip Russia Today, hal itu disampaikan oleh Presiden Forum Internasional BRICS Purnima Anand yang menyatakan dalam transaksi perdagangan mereka hanya menggunakan rubel dan rupee.

BRICS sendiri, merupakan forum sosial-ekonomi dan politik internasional yang menggabungkan lima negara anggota Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

"Negara kami tidak perlu menggunakan dolar dalam penyelesaian bersama," ujarnya dikutip Sabtu (27/8/2022).

Bahkan, selanjutnya mekanisme serupa akan dilakukan dengan China. Artinya, negara-negara BRICS membuka diri terhadap Rusia, menawarkan kesempatan bagi negara tersebut untuk mengatasi konsekuensi sanksi.

"Penyelesaian bersama dalam rubel dan yuan sedang dikembangkan oleh China," katanya.

Presiden BRICS menyebut perdagangan India dan Rusia telah tumbuh lima kali lipat selama 40 tahun terakhir. Sebab, Moskow memasok volume minyak yang berkembang pesat ke India, dan sebagai imbalannya mendapat sejumlah besar produk pertanian, tekstil, obat-obatan, dan produk lainnya.

Di sisi lain, Anand menekankan bahwa New Delhi merupakan pihak yang netral dalam perang sanksi saat ini antara Barat dan Rusia. Meski ada tekanan sanksi, akan melanjutkan kerja sama dengan Moskow di bidang manapun yang diperlukan.

Ia mengaku operasi militer Rusia di Ukraina dimulai menyebabkan tekanan pada India untuk berhenti mengimpor minyak Rusia. Namun, Kementerian Luar Negeri harus menolaknya.

"Pasokan tidak akan dihentikan dan rezim sanksi sama sekali tidak akan mempengaruhi hubungan antara negara-negara kita," tuturnya. (CNBC)

BACA JUGA: INFO KESEHATAN Penyebab Gejala Omicron Tak Seganas Delta

BACA JUGA: Prediksi Rupiah Jelang Akhir Pekan dan Akhir Agustus 2022 dari Valbury Asia Futures

Berita Terkait