Bantuan Insentif Pemerintah Sebesar Rp 60 Miliar untuk Pariwisata. Apa Saja Yang Akan Digarap?

Kamis, 10 Juni 2021 03:30 program pemulihan ekonomi nasional Dana Hibah Pariwisata jilid II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bantuan Insentif Pemerintah Sebesar Rp 60 Miliar
Bantuan Insentif Pemerintah Sebesar Rp 60 Miliar untuk Pariwisata. Apa Saja Yang Akan Digarap?
Bantuan Insentif Pemerintah Sebesar Rp 60 Miliar untuk Pariwisata. Apa Saja Yang Akan Digarap?

 

YUIKBIZ.COM, JAKARTA – Di masa-masa pandemic virus corona, pemerintah terus berupaya mengembalikan situasi perekonomian.

Salah satu sektor yang diharapkan bisa segera pulih adalah bidang pariwisata.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya memulihkan sektor pariwisata Indonesia dengan meluncurkan beberapa program kebijakan.

BACA JUGA:

Perkembangan Covid-19 di Bengkalis, Dinkes Bengkalis Sebut 3.306 Orang Telah Sembuh

Bupati Pelalawan Zukri Minta Dukungan Ketua MPR Soal Infrastruktur Jalan Lintas Bono. Aset Pariwisata Indonesia 

Salah satunya program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) yang tahun ini jumlahnya sebesar Rp 60 miliar.

Selain itu, Kemenparekraf juga tengah menggodok Dana Hibah Pariwisata jilid II di 2021 sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional di Kemenparekraf.

Percepatan pembangunan kawasan 5 destinasi super prioritas di tanah air juga dilakukan, yaitu di Borobudur, Likupang, Labuan Bajo, dan Danau Toba. Pengembangan 5 destinasi super prioritas dilakukan dari berbagai aspek, sesuai arahan Presiden.

Mulai dari akselerasi infrastruktur yang dikerjakan lintas sektor serta implementasi Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE) di destinasi wisata.

“Ada keyakinan pertumbuhan di sektor pariwisata akan bisa kita capai. Sebagai contoh, secara aktual perekonomian di Yogyakarta sekarang tumbuh di angka 6 persen dan diikuti oleh pertumbuhan angka keterisian hotelnya juga. Dengan situasi sekarang ini sebenarnya masyarakat rindu untuk berwisata tetapi tetap dengan menjaga protokol kesehatan,” ujar Henky Manurung, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu, (9/6).

Selain itu, Nunung Rusmiati, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), turut berkomentar bahwa dengan adanya dukungan pemerintah ini fokus kita di ASITA saat ini adalah mempromosikan destinasi wisata lokal atau domestik.

Berita Terkait